Jumat, 15 April 2011

Amphawa อัมพวา Floating Market (2)




















Ini dia day trip pertama di Bangkok. Maunya gitu, tapi ternyata tempatnya bukan di Bangkok, melainkan kami pergi ke propinsi Samut Songkhram. *garuk2 Yah, perjalanan persis Malang-Surabaya deh, sejam lebih setengah.

Pertamanya saya mau protes, tapi gak tega liat muka temen Laos saya yang udah kebelet pingin ngajak saya ke Amphawa yang cuma buka hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Saya mau protes karena mereka ternyata juga udah punya list itinerary untuk saya, I have no choice gitu, kecuali pergi ke Grand Palace/Wat Phra Kaeo-yang saya ngotot ingin kesana.

Kenapa saya agak ogah diajak ke floating market itu? Soalnya saya udah searching plus baca-baca tentang suggestion itinerary, tuh floating market nggak jadi rekomendasi buat orang yang baru pertama kali ke Thailand.

Akhirnya kami berkemas pagi-pagi setelah sarapan, naik minivan, yang mirip shuttle bus-nya Indonesia, atau kayak mobil KIA Travello persis. Nunggu di terminalnya agak lama, tiket busnya 80 B. Sembari menunggu, saya mencoba SIM Card Thailand yang baru saya beli di 7eleven untuk menelepon ortu di Indonesia. Dari SIM Card seharga 60 B, saya dapat isi pulsa 15 B, untuk telpon saya habis 5 B, murah banget... Sisa pulsa? Ya buat fesbukan lah... *eksyis.

Perjalanan satu setengah jam saya manfaatkan untuk tidur. Sedikit bincang tentang kabar teman-teman Indonesia saya (yang dikenal teman Laos saya), lalu terlelap pulas.

Sampai di Amphawa, saya langsung disambut udara panas terik! Mirip cuaca di daerah Osowilangun-nya Surabaya. Tapi pemandangannya... Subhanallah, nggak rugi saya datang kemari!

Nggak sama dengan floating market-nya Banjarmasin atau Kalimantan, tempat ini berada disisi sungai Mae Klong. Sempet juga nanya, kenapa nggak ke Damnoen Sanduak floating market aja yang udah terkenal, temenku hanya tau ini yang lebih bagus.

Banyak penjual souvenir, 2 ikan di besek, buah, makanan basah sampe makanan kering, tapi ajaibnya nggak bau amis. What a lovely place! Saya sendiri merekomendasikan banget tempat ini


















Selain itu, tempat ini juga banyak terdapat taman-taman, rumah gaya tradisional yang disulap jadi kayak museum mini, spot-spot yang sengaja dibuat agar kita bisa berfoto disana, plus tak lupa ketinggalan kotak donasinya, hehe.


















Nah, yang diatas itu salah satu museum mininya Amphawa, dimana saya nyaris kehilangan kamera. Kejadiannya, saya kelupaan taruh kamera somewhere di tempat ini, untungnya saya inget dan balik ke sini, alhamdulillah... masih ada. Saya udah parno duluan soal cerita pencopet yang ada di Thailand.

Yang paling membuat saya berkesan ketika di Amphawa adalah gambar ini, cara mereka mengoper makanan dari tukang masaknya di perahu ke meja kita di pinggir kanal. Very ingenious!




































Suvenir yang saya beli Amphawa:
-Wind Chimes bertuliskan Amphawa dalam bahasa Thai khas buatan penduduk! 60 B/Rp. 18.000 So sweet...
-Magnet tulisan Amphawa dan magnet gambar pasar terapung Amphawa 45 B/Rp. 13.500 (mahal ya)
-Kalung kayu warna-warni lucu-lucu buat teman-teman sekantor, hehe. 70 B/Rp. 21.000 (muahaaal, cobalah cari di tempat lain, bisa sampai 50 B/Rp. 15.000 saja)

Oh ya, untuk kaos dengan tulisan aksara Thai "Amphawa" rata-rata harganya mulai dari 129 B/sekitar Rp. 39.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar