Rabu, 30 Desember 2009

Detektif



Sebenernya postingan kali ini cuma iseng karena aku nemu buku komik Detektif Konan nomor 65 di Singapura lalu. Di toko buku Kinokuniya yang harganya 35 SGD, asli dari Jepang sih, jadinya mahal.

Tapi kalo dipikir-pikir, sekarang di Indonesia baru nyampe edisi 55, untuk nyampe edisi 65 masih jauh banget dong?! Yah, beginilah nasib, kalo sudah terlanjur suka dengan sesuatu.

Profesi sebagai detektif itu ada nggak sih? Minimal di Indonesia gitu ...

Ada, ada, dan banyak yang bisa ditemukan jika kita mau sengaja googling. Ya, misalnya mau mencari orang hilang, boleh juga tuh pake jasa ini. Atau kalau kita mau belajar sendiri menjadi detektif/investigator? Tanpa susah-susah masuk kepolisian? Bisa juga, dengan banyak berlatih tentunya.

Seru juga ketika perasaan puas atas penemuan hal-hal yang baru itu kita dapatkan.

Tapi, kalau aku melihat buku Detektif Konan edisi terbaru udah terbit, dalam mimpi, misalnya. Trus iseng aku cek ke toko buku dan ternyata udah terbit beneran... itu termasuk penyelidikan nggak ya? Atau cuma beruntung? Who knows... khehehehe

Wisuda (Lagi?)




















Lagi beres-beres HP kok nemu foto ini. Ladies in Orange, sehari sebelum hari wisudaan (bukan wisudaan saya). Lalu, apakah yang saya lakukan di sana? Ehm, jadi panitiaaaaaaaaaaaa.........





















Keterangan: Gambar wajah sehari setelahnya, habis didandanin, hehe.


















Wisudaan orang lain yang berkesan...

Senin, 28 Desember 2009

IBU

Dalam rangka hari Ibu.

“ I B U “


>>Ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya.
>>Kini giliran diciptakan para ibu.
>>
>>Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut : "Tuhan, banyak
>>nian waktu yg Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini ?"
>>
>>Dan Tuhan menjawab pelan : "Tidakkah kau lihat perincian yang harus
>>dikerjakan ?
>>
>>01) Ibu ini harus waterproof (tahan air/cuci) tapi bukan dari plastik.
>>
>>02) Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat
>>capai.
>>
>>03) Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya
>>untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya.
>>
>>04) Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan anak-anaknya.
>>
>>05) Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukan hati anaknya.
>>
>>06) Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, dan
>>
>>07) Enam pasang tangan!! ----
>>
>>Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya "Enam pasang tangan ....?
>>tsk tsk tsk"
>>"Tentu saja ! Bukan tangan yang merepotkan Saya, melainkan tangan yang
>>melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik ...." balas
>>Tuhan.
>>
>>08) Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang ibu.
>>
>>"Bagaimana modelnya ?" Malaikat semakin heran.
>>Tuhan mengangguk-angguk. "Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang
>>tertutup rapat dan bertanya : "Apa yang sedang kau lakukan di dalam
>>situ?",
>>padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya. "Sepasang
>>mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa
>>melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang
>>sebenarnya tak boleh ia lihat dan sepasang mata ketiga untuk menatap
>>lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata itu harus bisa
>>bicara! Mata itu harus berkata : "Saya mengerti dan saya sayang padamu".
>>Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.



>>"Tuhan", kata malaikat itu lagi, "Istirahatlah"
>>"Saya tidak dapat, Saya sudah hampir selesai"
>>
>>09) Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit.
>>
>>10) Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons
>>daging.
>>
>>11) Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu
>>tidak ingin mandi ....
>>
>>Akhirnya Malaikat membalik balikkan contoh Ibu dengan perlahan.
>>"Terlalu lunak", katanya memberi komentar.
>>"Tapi kuat", kata Tuhan bersemangat.
>>"Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul
>>dan derita.
>>"Apakah ia dapat berpikir ?" tanya malaikat lagi.
>>"Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, ide
>>dan berkompromi", kata Sang Pencipta.
>>Akhirnya Malaikat menyentuh sesuatu dipipi. "Eh, ada kebocoran disini"
>>"Itu bukan kebocoran", kata Tuhan. "Itu adalah air mata .... air mata
>>kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata
>>kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, airmata ...., airmata
>>...."

Selasa, 22 Desember 2009

Nonton dan Bioskop




Ini ceritaku soal nonton film Avatar di bioskop kemarin sore. Dengan ini sudah 5 kali dalam setahun ini aku nonton di bioskop. Selain Avatar, aku dulu pernah nonton Transformer 2, the Proposal, This is It, Ninja Assasin, terakhir ini deh.

Ceritanya pada intinya sih kayaknya menyuarakan gerakan peduli global warming. Kalo liat film ini aku jadi inget video klip MJ yang tentang perusakan hutan di Afrika itu lo, bagus juga, adegannya hampir sama; Pedalaman hutan dengan tanaman-tanaman yang berkilauan kemudian tiba-tiba datang buldozer menghancurleburkan itu semua.




Banyak sih film-film serupa, film ini juga sepertinya jadi salah satunya.

Kalo soal setting waktunya sih, masa depan yang penuh teknologi khayal itu. Tempatnya di hutan-hutan pedalaman, suasananya..ergh, itu film sebenernya campuran antara khayalan dan kenyataan deh. Separohnya film kartun macam Lord of The Ring gitu deh. Banyak blinking-blinking-nya.

Kisahnya menceritakan tentang Avatar, yang mirip makhluk pengganti diri kita dan dapat dikendalikan lewat mimpi atau penyatuan gelombang otak (ehm, sepertinya begitu). Makhluk itu mirip penggunaan cyborg untuk kepentingan penelitian. Jadi si makhluk itu dikirim dengan misi ke tempat yang tidak ramah untuk didatangi manusia.

Tapi endingnya... hm, kupikir sedikit ironi juga. Masa' si manusia yang menggunakan Avatarnya memilih untuk meninggalkan kehidupan manusia dan menjadi Avatarnya. Roh di tubuh manusianya dipindah ke tubuh Avatarnya, karena kehidupan nyatanya sebagai manusia-menyedihkan, kurasa. Dia sebagai Avatar menjadi sosok dengan tubuh sempurna, menjadi pahlawan dan memiliki kehidupan yang menyenangkan di tempat dia harusnya melakukan penelitian.

Memilih pergi ke alam mimpi daripada tinggal di alam nyata, yang menyakitkan, kesimpulannya.

Btw, lain itu, lain lagi mimpiku. Sering aku melihat seperti yang 'dia' lihat. Seperti melihat dan merasakan tubuh lain dalam film Avatar.

Well.. jelasnya, aku melihat apa yang sedang terjadi atau masa depan melalui mimpiku.

Selalu? Tidak juga. Seperti menonton film di bioskop. Hanya bisa melihat, seringkali tidak tahu maknanya dan hanya dapat melihat tanpa dapat berbuat apa-apa.

Lho lho, kok jadi gitu ujungnya, haha, just another story from another world...
Just sit down and watch, like you going to the cinema

Senin, 21 Desember 2009

Wisata Motor



And there she goes ...

Melihat judulnya, kayaknya si Nona pergi-pergi naek motor deh.

Yups, bener banget... Si gw tiba-tiba cabut ke Bandung hari Jumat, tahun baru Islam kemaren.

Pagi-pagi di awal tahun baru gw telp Hana, yang mana dia lagi ada di Bandung karena abis diwisuda. Abis telp Hana, gw langsung kepikiran mau pergi ke Bandung, ngabisin uang akhir tahun.

Singkat cerita, abis sepupu gw pergi dari bertamu di rumah, gw langsung cabut naek bis ke Bandung.

Ampe tempat Hana di Bandung sekitar jam 8 malem. Gw langsung sms temen gw, Mb, bahwa gw lagi ada di Bandung n gw minta ketemuan besok paginya.

Setelah haha hihi semalem dengan Hana..
Aigh, kami baru tau cara menggunakan fasilitas bluetooth buat kirim lagu di hape!Haha, udik ...

Besoknya, Mb udah siap sedia dengan motornya, siap ngajak gw jalan.

Oh iya, gw belum ngasih tau ya, siapa sih si Mb tuh....

Dia itu temen cowok waktu kuliah dulu. Kami pernah satu organisasi dan jadi akrab. Kami masih tetap berhubungan meskipun sekarang sudah jadi alumni.

Setahun yang lalu juga, kami ngumpul ber-4. Ada Hana juga. Satu orang lagi temen cowok gw adalah Ried. Tapi tahun ini kami nggak ngontak Ried, kasihan kalo dia disuruh dateng ke Bandung, jauh-jauh dari Purwakarta sih tempatnya kerja, haha.

Jadilah gw ber-2 aja jalan sama Mb.

Pertamanya sih, gw maunya ke Rumah Proses, semacam galeri seni rupa gitu. Di sana rencananya mau njenguk Roy, temen juga, yang katanya tinggal di sana.

Tapi akhirnya kami nggak jadi ke Rumah Proses, malahan kami jadinya ke Nu Art galeri. Yang punyanya Nyoman Nuarta, orang Bali.

Gileee... keren banget deh. Pokoknya itu kayak komplek galeri aja. Luas banget tempatnya, mewah pula. Spesialisasinya besi/metal, jadi barang-barang pamernya hampir semuanya adalah patung gitu.
Di tempat workshopnya juga sedang dibuat patung manusia- yang baru selesai kepalanya aja udah gede buanget, hehe.














Selepas dari galeri, perut udah keroncongan. Si Mb rada sok. Gw cuma bilang kalo mau ke tempat yang tenang dan gak terlalu banyak orang eeh... di bawalah gw ke Kafe Vila Istana Bunga. Tempatnya sih spektakuler bagusnya, tapi... harga makanannya selangit. Jiaahhh... si Mb udah belingsatan liat harga makanannya, lah akhirnya gw juga yang setor dompet, untung gw udah persiapan buat yang kayak ginian.

Selagi makan, tercetus obrolan tentang Boscha.

Duh, dari jaman kuliah dulu gw kepingiiiinn banget bisa maen ke Boscha. Dulu pas kuliah tahun-tahun akhir, sempet liat miniatur Boscha dipajang di meja tempat penjual susu murni di daerahnya A'a Gym. Eh, si nona ini langsung tanya-tanya dan ternyata si penjual susu tersebut punya Bibi yang kerja di Boscha, hehe, sampe minta nomor telponnya segala.

Mb nawarin buat pergi kesana. Sip, si gw langsung mengiyakan.

Perjalanan menuju ke Boscha itu berliku dan menegangkan, buat gw. Kita bakal masuk ke dalam semacam komplek yang pake ada pagernya. Di situ berjejer orang jualan suvenir miniatur Boscha dari gips. Pengunjungnya? Well, siang itu ada 2 bis pariwisata anak SMP, mungkin lagi studi tur.

Jadi deh akhirnya gw ke tempat idaman ini.

Jalan-jalan kali ini bener-bener berkesan deh, buat gw khususnya...

Kamis, 17 Desember 2009

Tahun Baru

Ini aku buat dalam rangka menyambut tahun baru Hijriah.

Pfiuuhhh... udah tahun baru lagi, gak kerasa......

Setelah melihat kebelakang, selama 2 tahun ini bekerja dan sekaligus masih tinggal di rumah orang tua, aku melihat telah cukup banyak hal yang kulakukan dan kuusahakan.

Well, mengutip kata-kata dari Mario Teguh dalam MTSRW, bahwa waktu yang diperlukan untuk gagal sama dengan waktu yang diperlukan untuk sukses.

Ee...berikut ini aku sertakan doa untuk dibaca pada akhir tahun~ fwd dari teman

DOA AKHIR TAHUN & FADILLAHNYA

Do'a ini hendaknya dibaca tiga kali pada akhir waktu ashar tanggal 29 atau 30
bulan Dzulhijjah.
Fadhilahnya adalah barang siapa membaca do'a ini dalam waktu tersebut maka
setan berkata:
"Kesusahanlah bagiku,dan sia-sia lah pekerjaanku menggoda anak Adam(manusia)
pada tahun ini".

Maka di binasakan lah dengan satu saat saja,sebab membaca do'a ini.
Dan dosa-dosanya di ampuni oleh Allah Ta'ala dalam setahun ini.

Inilah do'anya:

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim

Wa sallallaahu 'ala sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadiw wa 'alaa aalihi wa
sahbihii wa sallam..
Allaahumma maa 'amiltu fi haazihis-sanati mimmaa nahaitani 'anhu fa lam atub
minhu wa lam tardahuu
wa lam tansahuu wa halimta 'alayya ba'da qudratika 'alaa uquubati wa da'autani
ilattaubati minhu
ba'da jur'ati alaa ma'siyatika fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa 'amiltu
fiihaa mimma tardaahu wa
wa'attani 'alaihis-sawaaba fas'alukallahumma yaa kariimu yaa zal-jalaali wal
ikraam,an tataqabbalahuu
minni wa laa taqta' rajaa'i minkaa yaa kariim, wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa
Muhammadiw wa 'alaa
'aalihii wa sahbihii wa sallam

Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami nabi
Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi
larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat,padahal Engkau tidak melupakannya
dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau
berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk
bertaubat sesudah melakukan maksiat.Karena itu ya Allah, saya mohon
ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan
yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya
mohon kepada-Mu, wahai Dzat YangMaha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai
Kebesaran dan Kemuliaan,semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau
tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang MahaPemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami
Muhammad,keluarga dan sahabatnya.
Amin yaa rabbal 'alamin.


DO'A AWAL TAHUN DAN FADHILAHNYA
(2)

Do'a awal tahun ini hendaknya di baca tiga kali setiap tanggal 1 Muharram pada
petang harisehabis shalat magrib.
Barangsiapa membacanya, maka Allah akan memberikan perlindungan dan
pertolongannyadari segala macam bencana dan godaan setan.
Sehingga dalam tahun itu akan membawa perubahan,kebahagia an dan ketentraman
lahir & bathin.
Allah juga mengutus dua malaikat yang selalu menyertainya, agar tidak
terjerumus ke dalam tipu daya setan dan terhindar dari fitnahnya,serta nafsu
angkara murka yang dapat membawa kepada kehancuran dirinya.

Inilah do'anya
Bismillaahir- rahmaanir- rahiim
Wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadiw wa 'alaa 'aalihi wa
sahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul- qadiimul- awwal, wa 'alaa fadlikal-'azimi wa
juudila-mu'awwali,
wa hazaa 'aamun jadidun qad aqbala nas'alukal 'ismata fiihi minasy-syaitaani
wa auliyaa'ihi
wa junuudihi wal'auna 'alaa haazihin-nafsil- ammaarati bis-suu'i
wal-isytigaala bimaa yuqarribuni
ilaika zulfa yaa zal-jalaali wal-ikraamin yaa arhamar-raahimiin, wa
sallallaahu 'alaa sayyidinaa
wa maulaanaa Muhammadiw wa 'alaa 'aalihi wa ashaabihii wa sallam
Amin yaa rabbal 'alamin

Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan
kami
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu
yang Agung dan Kedermawanan- Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu
perlindungan
dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya.
Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak
pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami
kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan
kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarganya dan sahabatnya.
Amin yaa rabbal 'alamin



Ergh, tapi gambarnya aku lagi di kantor. Qiqiqi...

Setelah target dan rencana taun lalu kesampean, aku mau coba buat lagi rencana yang ingin aku capai tahun ini.

Untuk karir, rencananya aku mau tetep berusaha jadi abdi negara... dengan cara-cara jujur tentunya.

Untuk pengembangan diri, aku kepingiiiinnn kerja di Jakarta. Merasakan lagi adrenalin dan sukacita karena kesibukan luar biasa. Tiada kata waktu pagi, siang, sore atau malam, adanya kata makan, istirahat sejenak, membaca, berdiskusi, dan mandi, haha.

Untuk ruhani... ya jelas, mau memperbanyak pergi ke tempat ibadah dan beribadah.

Untuk pendidikan, ada 2 pilihan, kalo gak lanjutin S2 yaa..aku mau kursus-kursus lah, ato minimal banyakin ikut seminar.

Loh loh, jadi kayak curhat, ya..biarlah.

Selasa, 15 Desember 2009

Persatuan Negara

















Judulnya sih keren, padahal gw cuma mau cerita pengalaman gw kemaren malem-malem ke acara heboh sendirian.

Karena ikutan milis yang bermanfaat, sampailah juga tawaran undangan untuk menghadiri acara The 4th Best of ASEAN Performing Arts; "The Royal Beauty of Golden Myanmar". Intinya sih kayak pertunjukan gitu.

Nah,karena temen yang gw ajak gak mau ikut, akhirnya gw pergi sendiri, langsung cabut dari kantor trus naek kereta. Hehe, akhir-akhir ini kereta menjadi alat transportasi favorit gw. Keretanya juga gak penuh dan kalo kebetulan, bisa naek KRL ac-nya bekas Jepang yang bagusan.

Berkejaran dengan waktu, plus gak lupa solat dulu. Akhirnya gw nyampe juga tu ke tempat acara berlangsung.

Edaaaannnn...antrian tamunya panjang banget. Banyak bulenya, hehe. Tapi orang Myanmarnya justru gak ketauan yang mana, habis mirip sama orang Indonesia sih, hahaha.

Yang berkesan sih, karena gw mau sok-sok jadi orang dari media gitu, pas Pak Jero Wacik, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan kita lewat pintu masuk, gw gak kalah gaya sama para wartawan, hehe, ambil foto mereka juga lah... meskipun pada awalnya gw gak tau kalo itu adalah pak menteri, xixixi (Gak apa-apa ya pak...).























Asiknya sih, dapet suvenir banyak banget, secara gw suka yang gratis-gratis, langsung dari sekretariat ASEAN dan kepariwisataan Myanmar lagi.

Acaranya? Argh, gw cuma sempet nonton 2 tarian, secara gw harus cepet-cepet pulang. Kenapa bisa molor gitu? Maklumlah orang Indonesia, acara jamuan makan malam gratisan gak ditulis pula di rundown acara, hehe, tapi gak apa, yang penting, makan enak masakan asia+eropa, plus gratis pula tentunya. Tambah lagi, pas gw nonton tarian, eeehhh...di sebelah gw duduk cowok bule ganteng banget deh.






















Haha, kami berdua sama-sama melongo dan meringis gak tau waktu anthem ASEAN dinyanyikan dan kami semua di ruangan itu harus ikut berdiri dan menyanyi.

Hm, tapi bener-bener deh... Waktu anthem ASEAN berkumandang, rasanya dada gw bergemuruh dan membuncah, plus keadaan ruangan dan suasana khidmatnya makin mendukung. Wah gw gak nyangka, gw ada diantara orang-orang hebat ini. Gw bener-bener bersyukur udah dateng, udah gratisan, untungnya gw dateng pake blazer pula, jadinya agak rapi, hehehe....






















Artikel ini gw posting karena ada anthem ASEAN, just for your info .



The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) finally has its official anthem. On 20 November 2008, the ASEAN Anthem Adjudicators' panel selected the ASEAN Anthem, titled "The ASEAN Way", from 10 shortlisted songs. The Anthem was officially launched on 28 November 2008 at Akasra Theatre, Thailand.

The lyric of "The ASEAN Way":

Raise our flag high, sky high
Embrace the pride in our heart
ASEAN we are bonded as one
Looking outwards to the world
For peace, our goal from the very start
And prosperity to last
We dare to dream we care to share
Together for ASEAN
We dare to dream we care to share
for it's the way of ASEAN

The Anthem will mean greatly to the people of ASEAN. After 40 years of its formation, this is another step toward realisation of a free, unified Southeast Asian region.

ASEAN has indeed gone a long way from what it was 40 years ago, despite any sarcastic criticism of its tardy progress. ASEAN was outgrowth of the Association of Southeast Asia (ASA) and officially formed in 1967 in Bangkok by the five original member countries, including Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore and Thailand. Today, ASEAN consists of 10 member countries (almost all countries of the Southeast Asian region) - in alphabetical order, Brunei (Negara Brunei Darussalam), Cambodia (Kampuchea), Indonesia, Lao PDR (Laos), Malaysia, Myanmar (Burma), the Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam. Its alliance expands from primarily security purpose to economic and socio-cultural cooperation. In 1997, the members formulated the so-called ASEAN Vision 2020 in order to piece together the region's future. Recently, the ASEAN leaders ratified the first ASEAN Charter, providing the region with a regional constitution and ‘legal entity'.

With the vast diversity between its member countries to a greater or lesser degree in many aspects, many have cast doubt on the effectiveness of the unification of ASEAN. However, if history is any indicator, such realisation will not be beyond reach. Step by step, ASEAN will become one. Even with such diversity, the ASEAN people say "...We dare to dream, we care to share."

Several may have talked grandly of ASEAN as the new EU. Of course! ASEAN will never become EU; it has different histories, different members, and different institutions. ASEAN will grow "The ASEAN Way".

http://www.efnasia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=113&Itemid=35aran

Pernikahan




























Gue lagi pingin ngebahas soal foto dadakan yang gw suka banget ini.

Ceritanya, waktu gw dan temen-temen masih di Singapura, kami jalan-jalan sepanjang taman depan museum apaaa gitu namanya, masih di daerah sungai Singapura deket patung Merlion.
Tanpa direncanakan sebelumnya, gw liat ada pasangan yang lagi mau foto buat pre-wedding mereka (kayaknya) plus fotografernya.

Gak mau kalah dengan fotografernya, jadilah gw berdiri deket-deket fotografer pre-wedding tu, tentunya buat ambil foto yang sama dong dengan yang dia buat. Cieee.... Adegannya pas ciuman lagee. Ketauan, mereka jadi malu karena ciuman mesti diulang, qiqiqiqi.























Adaa...aja ya kerjaan si gw, yah mau gimana lagi. Yang jelas gw seneeeeeeeeengggggggggg banget udah bisa menuangkan hasil kreativitas gw dalam bentuk tulisan, meskipun itu gak jelas tujuannya. Yah kayak tema postingan kali ini.

Bahagia banget deh kayaknya si pasangan itu. Trus ada adegan fotonya yang cowoknya disuruh loncat-loncat pula. Bener-bener cinta kayaknya sama tu cewek manis.

Kami melewati pasangan itu dan gw nunduk malu, plus ngeliat dari deket gaunnya, wiii ... indah banget. Kok gak sayang ya, digeret-geret di aspal kotor kayak gitu, hehehe.

Kalo gw ngeliat yang kayak gituan, gw jadi mikir, haha, kapan ya giliran gw ....

Senin, 07 Desember 2009

Maket Tetangga















Ini cerita si gw waktu gw pergi ke Singapura kemarin.

Euh... gw mau cerita dikit aja deh, secara mungkin dah banyak yang pernah pergi kesana.





Pertama, waktu di imigrasi di bandara Changi, Singapura, gw keder abis. Secara gw gak terlalu bisa bahasa Inggris, jadi kalo ditanya macem-macem juga gw gak bakal ngerti. Sebelum berangkat, kami udah diwanti-wanti temen gw agar jangan sampe keliatan banget tampang gak-tau-nya-kalo gak mau kena masalah sama petugas imigrasi.

Uwah...tiba giliran gw. Eh, si petugasnya malah tanya-tanya:

Officer: "Novianti, are you Chinese?" (Secara, ngeliat gw muka orang Cina, nama orang Indonesia)
Me: "Nop"
Officer: "Christian?"
Me: "Nop"
Officer: "Moslem?"
Me: "Yes"
Officer: (Berkernyit)

Hwaduuuuhhhh....mau tauuuu aja tu orang, dasar!

Udah lolos itu, kami naik Skytrain ke stasiun bawah tanah (MRT:Mass Rapid Transit).
Kami disambut hujan deras di luar sana. Naik Skytrain lumayan sih, itu kayak kereta peluru di Jepang. Pemandangan kotanya?

Kalo elu pernah liat maket bangunan yang dirancang sama arsitek, ya persis kayak gitu. Bersih n rapi banget kotanya-sampe sepohon-pohon di tepi jalan juga rapi.

Tapi, MRT-nya itu loh! Karena kami datang pas masih rush hour hari Jumat, namanya orang Singapura itu padat banget. Sebelnya sih kita yang turis mesti ngikutin mereka kemana-mana mesti jalan cepat-cepat gitu. Kebanyakan di MRT dan pusat perbelanjaan di Singapura menggunakan eskalator dan travelator daripada lift untuk pindah tempat, jadi kebayang...orang Singapura rata-rata kurus karena sering jalan kaki, haha.

MRT/kereta bawah tanah disana udah jadi semacam angkot di kita. Tapi keren beuhh... Sistemnya kayak busway di Jakarta, pake kartu dan ada intersection-nya juga. Beli kartunya di mesin penjual kartu yang mirip mesin ATM, harganya sekitar 2 SGD lebih, tergantung tempat tujuan. Setelah dipakai, kartu tersebut dapat ditukarkan kembali ke mesin dan kita mendapat uang 1 SGD kita kembali. Gak pake bohong mesinnya, duitnya pasti ngepas kembaliannya. Mahal juga sih dibanding angkot/bis umum di Indonesia. Oh ya, selama di terminal MRT dan di dalam kereta, kita gak boleh makan n minum, ada kamera pengawasnya, dan kami bertujuh pernah kena tegor lewat pengeras suara, hehehe. Sejauh ini, gak gw liat banyak polisi berkeliaran, jadi kalo turis kayak kita beneran dipaksa ngeliat papan informasi jalur kereta dah, untungnya, tersebar dimana-mana.

Satu hal yang gw perhatiin di Singapura ini. Begitu kita keluar dari terminal bawah tanahnya MRT, kita langsung berada di bawah pusat perbelanjaan alias Mal. Mal-nya yang kayak Grand Indonesia ato kelasnya plasa Semanggi gitu deh. Jadinya enak juga pengaturan mal-nya, orang rada dipaksa belanja gitu.

Setelah kami nyampe ke Orchard Road, yang merupakan jalan populer di Singapura, kami langsung menuju apartemen sewaan kami di Lucky Plasa.

Kalo mau ngebayangin, bayangin aja plasa ITC, mirip banget-cuma beda-dikit isinya, trus apartemennya di atas plasanya-ada sampe kurang lebih 30 lantai, huee. Tapi tempat kami di lantai 14. Rada mahal sih sewanya, 130 SGD 1 malam untuk 7 orang dengan 2 tempat tidur besar dan 1 tempat tidur kecil tambahan. Kamar mandi pake bersama tetangga, dapur juga gitu. Mewahnya? Ya, kayak kosan aja. Yang keren, apartemen kita ada di sampingnya Mount Elizabeth, itu tuh.. rumah sakit yang terkenal gara-gara banyak orang Indonesia yang berobat ke sana.




















Habis isoma bentar, kami langsung meluncur ke jalan.

Bugis Street menjadi pilihan pertama kami. Itu semacam Tanah Abang ato Melawai-nya Jakarta dan Kota Kembang-nya Bandung, mirip, tapi lebih banyakan barangnya kita. Kalo gw perhatiin sih, cuma ada dua macam mayoritas manusia di Singapura; Cina dan India, putih dan hitam, hehe, selain itu ya orang melayu macam awak laah.
*lho?*

Barang-barang yang dijual di sana rata-rata barang murah. Macam kaos bertuliskan Singapore itu 10 SGD dapet 3 buah ada juga yang dapet 4 buah, kayak 10000 dapet 3 di kita.Trus gantungan kunci 10 SGD dapet 18 biji/3 renteng, magnet dan banyak jenis barang juga sama, bisa mix juga barangnya. Kata bokap yang pernah kesana taon 2004, harganya gak berubah sampe sekarang. Tipsnya belanja di sana, cobalah bawa kalkulator, minimal kalkulator di HP. Ngitung harga dikonvers ke rupiah, kira-kira murah/gak harganya kalo dirupiahkan. Oh ya, asal tau aja, kalo baru pertama pergi ke Singapura, sebaiknya beli barang di sini untuk oleh-oleh. Dari pengalaman kami, setelah balik ke Indonesia kami malah ribut cari oleh-oleh karena barang untuk oleh-olehnya gak beli banyak. Trus, cobalah untuk reasonable dalam mencari barang, karena rata-rata barang yang di sana juga ada di Indonesia, cuma mungkin beda kualitasnya.

Sekadar intermeso... Kita boleh bangga loh dengan Indonesia. Kalo mau dibandingkan, Singapura itu tidak punya barang-barang "kepribadian" selain yang bercap Merlion dan tempat wisatanya, selain itu pernak-pernik Cina, cuma gitu doang. Jauh beda sama di Indonesia yang ada Batik, Keris, macam-macam ukiran, dan segala bentuk industri kreatif. Haha, seperti contohnya, kalo elo pake payung motif totol-totol/polkadot ato bunga-bunga ke Singapura, lo pasti keliatan beda sendiri, soalnya payungnya orang Singapura itu satu macam warna aja, dan gak ada motifnya plus rata-rata sama bentuknya (pegangannya plastik warna item).

Dari Bugis Street kami ke City Hall, another mall, hehe.
Kalo mau cari barang bermerek macam Charles & Keith, Esprit, Giordano dsb, di sekitar sini tempatnya lebih murah daripada kalo beli di Jakarta-kalo lagi ada diskon, hehe~tetep.

Setelah lelah seharian jalan-jalan, kami istirahat di apartemen. Widiww... Pemandangannya top banget lah... dari cendela, haha, karena keseringan ngeliat ke luar jendela, gw punya panggilan baru diantara temen-temen; gadis cendela.

Besok harinya, kami langsung ke tujuan utama; Merlion Park. Patung singa yang jadi lambang Singapura ini dicapai dengan naik bis tingkat nomor 106 (kalo gak lupa) seharga 1.90 SGD (harus pake koin yang pas karena gak ada kembalian!). Kami nunggu di halte Orchard Road dan turun di halte Esplanade.

Oh ya, gw belum ngasih tau soal Esplanade. Esplanade ini adalah gedung teater/pertunjukannya warga Singapura. Karena bentuknya kayak buah Duren, kami manggilnya juga gedung Duren.


Dari gedung Duren ini kita juga bisa ngeliat Singapore Flyer dari kejauhan. Itu loh, semacam kora-kora yang kapsulnya gede, bisa muat lebih dari 2 orang di dalam. Karena kami berangkat pagi-pagi, gak sempet deh kami naik kora-kora itu.

Jalan bentar dari Esplanade, langsung keliatan deh tuh Merlion Park. Nah, disini baru banyak bulenya, xixixixi...





















Karena waktu yang singkat, kami memutuskan untuk jalan kembali mencari stasiun MRT terdekat untuk sampai kembali ke Orchard Road. Gak naik bis lagi? Ogaaah... udah gak ada duit receh!

Maka kembalilah kami ke Orchard Road tercinta.

Teman-teman ingin ke Kinokuniya, alias toko buku yang ada di mal Takasimaya, ya udah deh kami kesana. Tapi harap tau aja, harganya mahal-mahal eung... Di sebelahnya ada mal juga namanya iSetan, lucu ya namanya... katanya sih tempatnya barang elektronik, tapi gak sempet kesana deh.

Sekian pengalaman gw ke Singapura selama 2 hari 1 malam. Sampai jumpa di ulasan lainnya.
Salam. *lho*