Kamis, 23 September 2010

Nyasar atau Pesugihan


















Ni gara-garanya pada suatu malam, saya dan mama sedang asik-asiknya mengerjakan bisnis kami di rumah. Kemudian mama melihat sesuatu berwarna hitam melayang jatuh dari langit-langit ke lemari di belakang saya. Karena bunyinya cukup keras, saya pun memeriksa apakah gerangan yang jatuh tersebut.














Tak berapa lama, saya melihat benda mirip seperti kulit kue panekuk yang berwarna hitam bergerak-gerak di lantai. Antara percaya dan tidak percaya- secara mana ada kulit kue bisa gerak-gerak sendiri, saya pun mengerjap-ngerjapkan mata. Tak bisa pula dipercaya kalau ada cicak yang ngegeret-geret kulit kue itu. Haha, tak berapa lama saya pun tau kalau itu kelelawar yang jatuh dari langit-langit plafon kami.

Yang menjadi pertanyaan dan debat besar kami (saya dan mama) adalah karena kelelawar itu jatuh dari tempat yang tidak sewajarnya. Dalam artian, langit-langit rumah kami SAMASEKALI TIDAK BOLONG, sampe kelelawar bisa masuk dari sana. Walhasil, kami berdebat. Saya bilang kalau bisa saja kelelawar itu nyempil diantara selah-selah lempengan plafon - saking tipisnya kayak kulit kue panekuk. Mama nggak mau kalah, bersikeras kalau itu kelelawar pesugihan, alias Jin pesugihan, yang nyasar dan mendarat di rumah kami.

Untuk alasan itu, mama bercerita tentang saudara kami yang pernah 'kejatuhan' kelelawar serupa. Karena dia kiai, maka dia langsung tahu kalau kelelawar itu jadi-jadian alias Jin pesugihan. Maka kelelawar itu oleh sang kiai di simpan di rumahnya sampai suatu saat ada orang yang tidak dikenal mendatangi rumah kiai tersebut dan menanyakan perihal keberadaan kelelawar yang nyasar.

What an amazing story! Tapi saya bersikeras tidak mau percaya kalau kelelawar yang satu ini adalah pesugihan juga. Hehe, secara saya juga pencinta kelelawar.

Model-modelnya seperti yang saya foto berikut ini, termasuk ketika dia terbang di dalam rumah. Menurut pembantu saya yang orang betawi asli, jenis yang merupakan ordo Chiroptera ini terbagi 3 jenis. Untuk yang paling besar segede-gede gaban atau segede telepon meja, disebutnya 'Kelelawar'. Kalau jenis yang sebesar gelas tinggi, disebutnya 'Kalong'. Nah, kalau yang nyasar di rumah saya itu lebih kecil lagi, segede mouse komputer yang paling kecil ukurannya, disebutnya 'Kampret'. Haha, asik-asik aja nih sebutannya.



















Selang beberapa hari, tidak nampak lagi nih rupa kelelawar yang satu ini berkeliaran malam-malam di rumah saya. Yah, mungkin ia sudah menemukan jalan keluar rumah. Bukannya keluarga saya bermaksud memelihara ia ya... (meskipun saya kepingin sekali pelihara satu aja) tapi karena kami tidak tau dimana dia berada dan bersembunyi pada siang hari di rumah kami. Wong, jadwalnya tidur siang, enak aja kalo diganggu-ganggu, huehehehe.........

Kamis, 16 September 2010

Parcel























Si nona, meskipun lagi deep drown, tetep aja manis, haha...

Jadi, di hari terakhir kerja sebelum libur lebaran minggu kemarin, selain makan-makan buka puasa bareng temen kantor, eeh... mam sms aku, katanya ada paket dikirim ke rumah.

Wah.. pikiranku langsung macam-macam. Nebak-nebak siapa yang ngirim & isi kirimannya. Pas nyampe rumah, halah-halah... itu paket gede banget (baca: parcel!). Seumur-umur itulah paket terbesar yang pernah kudapat, daaaann... pengirimnya adalah yayangku tersayang.

Duilee... langsung deh aku kirim sms ke dia. Selanjutnya yaa aku buka lah...

Ternyata isinya ...

Kupikir boneka Teddy Bear atau semacamnya yang aku kepingin banget. Jiaahh, ternyata isinya kue-kue&biskuit khas isi paketan parcel di mall. Alhamdulillah juga ...

Mau aku gemuk ya? Hehehe ...

Selasa, 07 September 2010

Penulis





Sebenarnya saya paling malas diinterupsi kalau lagi asyik-asyiknya ngerjakan pekerjaan saya di kantor apalagi kalau tujuannya gak penting-penting banget. Uh~ minta dilewat dee...

Namun kemarin itu ada satu kejadian yang membuat saya jadi berpikir tentang passion saya.

Apa itu passion? Banyak tulisan tentang passion yang udah ditulis. Intinya lentera jiwa, itu aja. Apa yang bisa menjadi penerang dan cahaya yang melingkupi diri. Cahaya bersumber dari Illahi, jadi apabila Allah berkenan memberikan cahayanya, salah satunya dengan mensyukuri diri. Bagaimana cara mensyukuri diri? Menjadi dan menerima diri apa adanya, dengan memenuhi passion kita. Hehe, mungkin ya.

Nah, kembali lagi ke interupsi saya waktu itu. Itu adalah permohonan orang dari departemen lain untuk meminta tolong sama saya menuliskan undangan. Menuliskan undangan! Ya, cuma nama orang yang dituju. Tapi kenapa harus pakai saya, sih?! Ternyata, karena undangan itu ditujukan untuk orang-orang penting yang akan diundang dalam acara German-ASEAN Conference yang dilangsungkan di LIPI, Jakarta.

Hayah, hayah... Sampe udah lupa ya kejadian diminta tolong itu. Trus, mendadak kemarin datang amplop berisi uang dengan jumlah lumayan untuk THR di meja kerja saya. Omaigat! Ada juga orang nganter duit buat saya lebaranan, Alhamdulillah ... begitu pikir saya. Everything I touch is success! Prosperity is every where, sampe meja kerja saya!

Ternyata uang tersebut sebagai tanda terima kasih karena saya telah membantu dalam acara konferensi tersebut. Membantu menuliskan undangan, maksud saya. Kemudian saya jadi berpikir, dari kecil sampe besar ini saya suka menulis. Entah orang bilang apa saya nggak ngaruh. Lalu saya jadi menebak-nebak, apa ini passion saya yang tersembunyi?

Mungkin juga. Yang jelas, dengan ini saya menjadi mempertimbangkan kembali akan banyak hal dalam hidup saya.

Senin, 06 September 2010

Traktiran



















Kali ini saya mau cerita pas saya ditraktir makan malam+buka puasa di Telaga Seafood di daerah BSD, Tangerang.

Lokasinya strategis. Di daerah macetnya BSD, haha. Secara, karena saya datang dengan mobil agak telat, akhirnya saya dapat tempat parkir di lokasi yang jauhnya naudzubillah dari restoran itu sendiri. Mana jalannya pake heels pula, kyakyakya, sakit-sakit deh kaki.

Tapi semua itu terbayar ketika nyampe di lokasi makan. Karena pas banget sama waktu buka puasa, langsung saya sambar es buah yang tersedia di meja. Lalu baru pesan makanan besarnya.

Pada awalnya, saya nggak tau mau ditraktir salah seorang teman. Karena tiba-tiba saya dapat undangan dari ibu-ibu arisan untuk ikut makan dengan mereka di Telaga Seafood itu. Saya tidak menolak dong, soalnya saya cukup jarang juga bersosialisasi dengan mereka.

Tiba di sana, dan terpesona dengan lampion gantung warna disana-sini serta diiringi lantunan musik tembang kenangan, ternyata ada teman saya yang mau traktir makan kami semua karena untuk merayakan kelulusan Magister-nya. Halah... berkah di bulan puasa toh ceritanya.




Kok tumben saya mau makan seafood?












Nah ini diaa...

Memang aslinya saya nggak suka makanan seafood, tapi jangan salah, dari mulai gurita yang rasanya kayak sandal jepit, sampe pari dengan lobak dan wasabi pernah saya makan. Saya hanya nggak suka.

Tapi kebetulan, makanan yang dipesan semua sesuai dengan selera saya dan yang saya suka banget. Seperti gurame goreng, cumi goreng tepung, otak-otak (yang rasa terigu doang), cah kangkung, dan tak lupa brokoli rebus, nyammmm......

Oh nooo! Ini fotonya agak kebangeten, masa perut ndut temen saya ikutan difoto...



















Hehe, btw, oke juga nih tempatnya. Selain itu gratis pula makannya. Thanks to all my friends who always bring joy and happiness in my life...

Wisuda (Lagi2?)


Akhirnya, kali ini cerita mengenai wisuda 'kelima' dalam hidupku.

Wisuda pertama, tentu saja pas aku S1 dulu. Yang mana nggak ada kesan SAMASEKALI. Dan anehnya aku gak ngerasain perasaan apa-apa pas lulus. Gak senang, sedih, terharu, takut, bingung dst, biasa-biasa aja.

Yang kedua, ketiga, keempat, tak berniat aku bicarakan disini. Nah yang kelima ini ...
Qiqiqiqi, karena kebetulan baru dapat tas baru, langsung mejeng deh aku .... dengan tas Louis Fountaine yang pernah kuposting itu lohh..keren abisss....

Wisudanya bagaimana? Keren juga sih, habisnya dilaksanakan di balai Kartini, yang mewah tempatnya. Semua yang datang udah kayak mau ke pesta, padahal aslinya datang ke acara sidang wisuda. Tempatnya mendukung dan memotivasi untuk mengenakan gaun pesta/gaun malam kayaknya, huehehehe.


















Sepertinya kepingin deh, nikah di tempat kayak gini asik juga. Meskipun makanan waktu wisuda ini biasa-biasa aja, tapi tempatnya... ckckck.

Dasar pemenuhan urusan makanan yang kepikir nomor 1, waktu rapat pun yang pertama kali ditanyain si Nona ini adalah tempat makan alias lokasi buffetnya, haha.