Jumat, 29 Agustus 2014

Senja di Pantai Tanjung Barat Pulau Tidung
















Kutipan di atas rasanya cocok untuk menggambarkan perjalanan yang semestinya dilakukan oleh seorang traveller. Ya, banyak kasus yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri, traveller melakukan hal-hal yang tidak terpuji pada tempat wisata yang didatanginya. Contohnya saja kasus baru-baru ini yang tersebar diantara netizen luar negeri adalah “graffiti” di Gunung Fuji, Jepang, yang sayangnya dilakukan oleh orang Indonesia. Dalam berwisata, hendaknya kita sebagai pengunjung dapat menghormati budaya lokal, berperilaku sopan dan beretika, serta tidak merusak tempat wisata. Banyak orang menyayangkan, kemajuan pesat suatu tempat menjadi tujuan wisata populer, dibarengi dengan perusakan nilai-nilai budaya maupun tempat wisata itu sendiri. Sebagai contoh, banyak pendaki gunung yang melakukan pemetikan bunga-bunga gunung atau tidak bertanggungjawab pada sampah yang dibawa sehingga mengotori gunung.
















Kali ini saya mau mengulas jalan-jalan saya ke Pulau Tidung. Pulau Tidung adalah salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Indonesia. Pulau tidung ini terbagi dua yaitu, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Penggunaan wilayah di pulau ini berkembang ke arah wisata bahari seperti menyelam serta penelitian terhadap terumbu karang. Pulau Tidung yang terdiri dari Tidung Besar dan Tidung Kecil yang dihubungkan oleh jembatan panjang yang dinamakan Jembatan Cinta oleh penduduk setempat ini terletak di Kepulauan Seribu Selatan bagian barat, dengan jarak tempuh kurang lebih 3 jam perjalanan dari Muara Angke dengan kapal penumpang. (Sumber: Wikipedia)

Sebagai salah satu tujuan wisata, baik wisatawan dalam maupun luar negeri, Pulau Tidung tidak terbebas dari masalah sampah. Sampah yang ada di Pulau Tidung kondisinya sudah banyak, sebagian besar merupakan kiriman dari kanal-kanal sungai yang berujung di Teluk Jakarta. Banyaknya wisatawan juga menyumbang sampah yang mengotori Pulau Tidung.

Atas kepedulian saya bersama teman-teman, maka saya mengikuti acara jalan-jalan yang ditujukan untuk berwisata sekaligus bersih-bersih di Pulau Tidung. Memang, program seperti ini mungkin tidak menyelesaikan persoalan sampah di Pulau Tidung, namun dengan adanya program ini kami, atau masyarakat luas dapat menyadari pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan efek dari pembuangan sampah secara sembarangan.















































Kami, saya dan teman-teman menginap satu malam di Pulau Tidung Besar. Mula-mulanya, setelah sampai dermaga Pulau Tidung, kami dibagi berkelompok-kelompok untuk memulai aksi kami memunguti sampah yang ada tersebar di Pantai Tanjung Barat dan Pantai Tanjung Timur Pulau Tidung Besar. Saya kebetulan dapat bagian untuk bersih-bersih di Pantai Tanjung Barat yang cenderung sepi penduduk dan wisatawan. Pantai Tanjung Timur sebaliknya, ramai dengan penjual makanan minuman, perumahan/guest house, ada juga lapangan volley.






























Saya senang mendapat bagian bersih-bersih Pantai Tanjung Barat. Pemandangannya tidak kalah indah dengan Pantai Tanjung Timur, hanya sepi saja. Di ujung Pantai Tanjung Barat sebelah utara terdapat Jembatan Cinta, jembatan kayu yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung kecil. Jembatan ini terkenal dengan mitosnya, apabila bisa terjun sebanyak 7x berturut-turut, niscaya akan segera mendapatkan jodoh, bagi yang belum ketemu jodohnya. Hehe, berhubung pemberhentian terakhir acara bersih-bersih kami adalah di ujung Pantai Barat sebelah Jembatan Cinta. Setelah menyelesaikan dan menyetorkan hasil pungutan sampah kami, saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mencoba terjun dari Jembatan Cinta.



















































Dengan kedalaman laut di bawah jembatan sekitar 3 meter, nyali saya agak ciut sewaktu pertama kali ingin meloncat. Namun setelah melakukan sekali loncatan, saya pun mencobanya kembali untuk yang kedua kali. Hehe, dua kali loncat sudah cukup mengocok adrenalin saya.

Malam hari setelah semua sampah selesai dibakar dan dikomposkan, kami berkumpul di lapangan depan kelurahan untuk menyerahkan tong-tong sampah kepada Lurah Pulau Tidung. Di tempat ini pula dibagi makan malam untuk kami semua. Jalan-jalan ke pulau seperti ini, sebaiknya memang tidak terlalu berharap banyak untuk makan enak, kecuali pulau yang sudah dikelola professional sebagai resor. Menu makan malam dan makan siang yang saya terima serupa, dan dengan ikan sebagai makanan khasnya. Yah, ditambah keringnya udara berikut angin yang membawa aroma garam cukup membuat saya dehidrasi sepanjang waktu. Saya merasa panas dalam saya kumat. Untung saya bawa Liang The Cap Panda kaleng sebagai obat pereda panas dalam. Alhamdulillah… badan saya terasa segar dan saya jadi bersemangat kembali untuk jalan-jalan menjelajah pulau esok hari. Terima kasih Liang Teh Cap Panda!




















Program bersih-bersih kami hanya satu hari, di hari yang kedua ini, kami punya waktu sampai siang hari untuk jalan-jalan menjelajah pulau maupun berenang/snorkeling. Beberapa teman saya ada yang memilih untuk bersepeda keliling pulau saja. Oh iya, di sini banyak persewaan sepeda, karena rata-rata untuk transport dari satu tempat ke tempat lain tidak selalu membutuhkan kendaraan bermotor. Saya tidak berminat untuk jalan-jalan dengan sepeda dan lebih memilih untuk snorkeling bersama beberapa orang teman. Kami menyewa perahu nelayan, nelayan sebagai guide, berikut alat snorkeling.















































Ternyata, pemandangan bawah laut di sekitar Pulau Tidung sangatlah indah! Terumbu karang yang berwarna warni tidak terlalu dalam dari permukaan untuk diraih dengan tangan. Namun tentu saja saya dan teman-teman sudah cukup puas hanya dengan memandang pemandangan yang indah di bawah laut itu. Saya termasuk orang yang tidak begitu lancar berenang, jadi Alhamdulillah kami snorkeling pada pagi hari, sebab, biasanya kalau sudah sore hari ombak akan membesar dan agak membutuhkan tenaga ekstra apabila ingin berenang-renang.


































Setelah sore menjelang, sebelum pulang, kami bersama-sama menyaksikan pemandangan matahari terbenam di Pantai Tanjung Barat. Indah sekali. Saya dan teman-teman sangat berharap keindahan dan keasrian Pulau Tidung tidak rusak agar generasi mendatang dapat menikmati keindahan dari Sang Maha Pencipta seperti yang telah saya saksikan di Pulau Tidung.

Minggu, 24 Agustus 2014

Ada Tongkonan di Festival Kuliner Serpong 2014, Sulawesi Nyamanna… Pe Sadap!

























Kali ini saya berkunjung ke Festival Kuliner Serpong di Summarecon Mal Serpong. Saya mendapat informasi tentang festival kuliner ini dari internet. Summarecon Mal Serpong dan acara Festival Kuliner Serpong memiliki beberapa akun jejaring sosial yang dapat diakses untuk mendapatkan informasi seputar acara ini seperti facebook fanpage Summarecon Mal Serpong, @SMS_Serpong dan @serpongfoodfest di Twitter, SMS_Serpong di Instagram, Berhubung tempat tinggal saya di Puspiptek tidak jauh dari Summarecon Mal Serpong, saya sempatkan diri untuk wisata kuliner di festival ini. Promosi acara ini sudah dilakukan cukup besar-besaran. Saya bahkan sempat melihat iklan di Kompas TV yang mengambil lokasi di depan stand-stand makanan di Festival Kuliner Serpong. Wah, saya semakin tertarik mengunjungi Festival Kuliner Serpong.

Saya baru tahu, bahwa Summarecon Mal Serpong sudah beberapa kali mengadakan festival yang serupa setiap tahun dari mulai tahun 2011 dengan tema daerah Indonesia yang berbeda. Yah, sayangnya saya terlambat mengetahuinya. Tapi tak apa lah, kali ini saya mau memuaskan diri saya dengan makanan khas Sulawesi. Oh iya, tema daerah tahun ini adalah “Sulawesi Nyamanna… Pe Sadap”. Sudah terbayang oleh saya sop konro dan ikan bakar khas Sulawesi favorit saya akan tersedia di sana.

Untuk mencapai Summarecon Mal Serpong dari rumah saya cukup naik angkutan umum 2x. Namun mungkin bagi orang yang baru pertama kali datang dengan menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum dari ibu kota akan menemui sedikit kesulitan. Rute via kendaraan pribadi maupun perjalanan dengan angkutan umum (angkot) ke Summarecon Mal Serpong dapat ditemukan di link ini http://transportinfo.web.id/2014/02/02/summarecon-mall-serpong/.





































Festival Kuliner Serpong ini diselenggarakan mulai tanggal 15 Agustus sampai dengan tanggal 7 September 2014, berlokasi di area parkir Summarecon Mal Serpong. Saya pergi ke Festival Kuliner Serpong tanggal 20 setelah sekian hari Festival Kuliner Serpong berlangsung. Wah, ternyata saya sudah ketinggalan banyak acara menarik di Festival Kuliner Serpong.

Seperti saya kutip pada brosur yang saya dapatkan, ada Opening Ceremony Festival Kuliner Serpong pada tanggal 15 Agustus yang menampilkan tari-tarian daerah Sulawesi. Kemudian ada penampilan dari Kamasean “Indonesian Idol” pada tanggal 15 Agustus, dan Ermy Kulit pada tanggal 24 Agustus. Ada juga Gading Night Carnival and Spectacular Fireworks pada tanggal 23 Agustus mulai jam 7 malam. Selain itu, para pengunjung juga akan dihibur penampilan School Music Performance dari Rhapsody Music School, Willy Soemantri, Zahira Sanggar Tari Nusantara dan Swiss German University. Pengunjung juga akan dimanjakan dengan pertunjukan musik tradisional Sulawesi (Sulawesi Traditional Music) setiap harinya. Legong Kite Society juga berpartisipasi pada Festival Kuliner Serpong ini pada tanggal 17, 23, dan 30 Agustus mulai jam 4 sore.

























Saya benar-benar takjub sewaktu memasuki kawasan Festival Kuliner Serpong di Summarecon Mal Serpong ini. Bagaimana tidak, dari kejauhan saja sudah terlihat beberapa tongkonan toraja yang dibuat serupa dengan aslinya untuk menyambut pengunjung di pintu gerbang, indah sekali. Meskipun saya belum pernah berkunjung ke Sulawesi, saya cukup puas bisa menyaksikan dan berfoto di depan tongkonan ini.

Sebelum saya membeli kartu di loket, saya sempatkan diri untuk menyetorkan beberapa botol plastik bekas di booth CSR Summarecon Mal Serpong di pintu depan gerbang Festival Kuliner Serpong. Festival Kuliner Serpong ini juga mempunyai program Bring Used Bottle, yang bertujuan mendidik pengunjung untuk mencintai lingkungan, dengan tagline-nya Let’s Recycle and Make The Earth Greener. Program ini diselenggarakan sebagai wujud CSR dari Summarecon Mal Serpong. Pengunjung yang menyetorkan 5 botol plastik akan mendapatkan 1 kupon undian berhadiah Blackberry Z3, voucher belanja Rp. 1.000.000 dan Rp. 500.000. Selain itu juga ada Recycle Bag Summarecon Mal Serpong untuk 20 orang pertama setiap harinya yang berkunjung ke booth CSR ini.





















Setelah mengisi kupon, saya melihat papan kotak berlubang untuk foto instagram. Haha, iseng-iseng saya mencoba berfoto di sana dan mengirim gambarnya ke instagram Summarecon Mal Serpong. Saya kirim gambar karena disebelahnya ada papan bertuliskan Snaps Your Picture Here!! #SMSIG #FKS2014 Get a chance to WIN Culinary Shopping Voucher IDR 200.000, Let’s take some snaps and share with us guys!! Tentu saja tawaran yang menggoda, apabila menang saya bisa wisata kuliner gratis di Festival Kuliner Serpong.
Pembelian makanan di booth yang tersedia di area Festival Kuliner Serpong menggunakan kartu yang bisa di dapatkan lebih dari 9 loket yang ada di area Festival Kuliner Serpong tersebut akan diisi nominal uang (tanpa batas minimal untuk pembayaran tunai) dan dapat ditukarkan kembali dengan uang tunai (refund). Cara ini sudah populer di banyak foodcourt, namun kalau tidak salah sistem isi ulang kartu ini baru tahun ini diterapkan Summarecon Mal Serpong untuk acara Festival Kuliner Serpong.

Karena banyaknya booth/stand, saya sempat kebingungan mau ke stand yang mana. Untungnya pihak Summarecon Mal Serpong sudah menyediakan Information Counter & Media Center yang berlokasi tepat lurus beberapa meter setelah pintu masuk ke area Festival Kuliner Serpong. Bentuk bangunannya lumayan unik mirip mercusuar. Di dalamnya selain mendapatkan brosur yang berisi peta Festival Kuliner Serpong 2014, saya juga bisa menyaksikan proses penenunan kain tenun asli khas Sulawesi. Beberapa contoh kain tenun yang dijual juga tersedia di situ, namun harganya cukup mahal untuk ukuran kantong saya. Di atasnya dilengkapi dengan televisi dan diluar bangunan terdapat kipas angin yang besar, juga Charging Zone, tempat isi ulang baterai gadget yang disediakan untuk para pengunjung agar tidak mati gaya selama berada di area Festival Kuliner Serpong yang memesona.
















Peta yang disediakan pihak Summarecon Mal Serpong sangat informatif! Saya cantumkan peta booth/stand kuliner ini agar pengunjung dapat memilih stand mana yang ingin dikunjungi. Tentu saja, karena incaran saya sejak awal adalah sop konro dan ikan bakar, maka mata saya otomatis langsung mencari stand kedua makanan favorit tersebut di peta. Selagi saya menuju lokasi stand sop konro, saya menemui panggung buatan yang terdapat perahu pinisi di atasnya. Layarnya menjadi semacam spanduk promosi sponsor Festival Kuliner Serpong 2014 seperti Telkomsel, CBN, Nutrive Benecol, Permata Bank dan Teh Pucuk Harum. Stand sponsor juga termasuk dalam stand-stand yang ada di area Festival Kuliner Serpong.
















Saya memerhatikan ada beberapa model area makan bagi para pengunjung. Pertama, ada bangku-bangku dan meja kayu/besi. Kedua, area di bawah tenda dengan meja makan yang lebih panjang. Ketiga, yang banyak terdapat di depan stand-stand adalah meja-meja tanpa kursi yang dapat digunakan pengunjung untuk makan sambil berdiri. Wah, saya sangat salut karena mejanya pas posisinya dengan orang yang berdiri, tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Keempat, saya temukan belakangan, ada area untuk lesehan bagi para pengunjung. Banyak juga peminat di area lesehan yang terbuat dari bambu dan beralaskan tikar ini.














Untuk menuju stand sop konro yang terletak agak belakang di area Festival Kuliner Serpong, saya melewati toko oleh-oleh “Cahaya” khas Makassar dan membeli beberapa barang di sana. Saya beli kain sarung, kue baruasa khas Makassar yang terbuat dari gula merah, tepung beras, gula serta kelapa, dan sebuah t-shirt bertuliskan Makassar. Saya senang mendapat kesempatan berbincang dengan pegawai stand yang asli Makassar dan membuat video percakapan saya dengannya di link ini http://youtu.be/0CSE4JUVbmg.



Menurutnya, acara Festival Kuliner Serpong ini sudah terselenggara dengan baik. Pihaknya sebagai penyewa stand sudah puas dengan penyelenggara, dan ia juga merasa kagum dengan dekorasi area yang benar-benar mencerminkan daerah Sulawesi, terutama adanya tongkonan. Pegawai stand yang bernama Hendri ini pun sudah berkeliling mencicipi beberapa jenis makanan di stand yang ada di area Festival Kuliner Serpong. Ia juga memberi sedikit masukan/saran kepada pihak penyelenggara mengenai stand-stand Festival Kuliner Serpong. Hendri melihat bahwa stand yang menjual makanan/produk khas Sulawesi cukup sedikit, lebih banyak makanan dari provinsi lainnya. Maka ia menyarankan untuk Festival Kuliner Serpong tahun yang akan datang alangkah lebih bagusnya apabila lebih banyak stand dari provinsi/daerah yang dijadikan tema Festival Kuliner Serpong.

Hal senada juga diungkapkan Ita, pengunjung yang berasal dari Sulawesi. Ita datang ke Festival Kuliner Serpong dengan temannya yang bernama Mayang. Mereka berkantor dekat dengan Summarecon Mal Serpong dan menyempatkan diri untuk wisata kuliner di area Festival Kuliner Serpong. Ita dan Mayang sudah beberapa kali datang ke Festival Kuliner Serpong di tahun-tahun sebelumnya. Kesan mereka untuk tahun ini pelaksanaan Festival Kuliner Serpong sangat bagus, namun bagi Ita yang merindukan kuliner khas Sulawesi, stand makanan yang khas dari Sulawesi tidak cukup banyak untuk memuaskan lidahnya. Saya juga sempat membuat video singkat percakapan dengan mereka berdua di link ini http://youtu.be/TvYUOZmAJzA.


































Setibanya saya di stand sop konro, saya harus mengantri cukup panjang untuk mendapat giliran. Hendri sempat mengatakan pada saya bahwa memang stand yang banyak diserbu pengunjung Festival Kuliner Serpong ini sejak jam dibuka setiap harinya adalah sop konro dan coto. Dengan Rp. 35.000 saya bisa mendapatkan sop konro dengan porsi besar plus nasi. Rasanya? Ueeenakk. Bumbu sopnya yang dari kluwek dan ketumbar terasa sekali. Dagingnya besar, lebih besar lagi tulang iganya. Standnya bernama Sop Konro Karebosi, Cabang Kelapa Gading. Selain menjual sop konro, stand ini juga menjual konro bakar dengan bumbu khas konro.





















Stand berikutnya adalah Ikan Tude Bakar Rica Oma En. Saya tertarik dari nama standnya yang cukup membuat saya penasaran. Saya beli seporsi ikan tude bakar dengan sambal rica, dan rasanya memang enak, seharga Rp. 25.000 tanpa nasi. Oh iya, harga kisaran makanan (yang mengenyangkan) di Festival Kuliner Serpong ini mulai dari harga Rp. 25.000, tidak termasuk golongan makanan ringan dan es. Makanan ringan dan es mulai dari Rp. 5000/Rp. 9000, saya agak lupa karena saya kurang berminat makan makanan ringan. Saya pikir cukup murah ya, apalagi kalau beli yang khas Sulawesi, haha, daripada jauh-jauh ke daerah asalnya, kunjungi saja stand Festival Kuliner Serpong di Summarecon Mal Serpong.

Jam operasional Festival Kuliner Serpong ini pada hari Senin sampai Kamis mulai pukul 16.00 sampai pukul 22.00, untuk hari Jumat mulai pukul 14.00 sampai pukul 23.00. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu, jam operasionalnya lebih panjang lagi, mulai pukul 11.00 sampai pukul 23.00.

Mbak-mbak penjaga stand CSR Summarecon Mal Serpong berkata bahwa tidak banyak pengunjung yang datang membawa botol plastik bekas. Saya berinisiatif untuk membagikan foto saya mengumpulkan botol bekas ke facebook dan twitter saya, semoga dengan itu makin banyak botol bekas yang terkumpul dari para pengunjung Festival Kuliner Serpong!

















Berikut adalah foto-foto setiap stand yang ada di area Festival Kuliner Serpong. Semoga tulisan saya membantu pengunjung/calon pengunjung yang ingin datang ke Festival Kuliner Serpong 2014 kali ini.



























































































Macam-macam stand/booth yang ada di Festival Kuliner Serpong (menurut brosur dari pihak Summarecon Mal Serpong) adalah sebagai berikut:
1. Cahaya Oleh-oleh
2. Rumah Kopi Celebes
3. Otak-otak Baba'The Makassar
4. Lumpia Sulawesi
5. Pisang goreng sambal Roa dan Bubur Manado
6. Hanna's Klappertaart
7. Sop Konro Karebosi cabang Kelapa Gading (pilihan saya)
8. Mapalus Kukis Manado
9. Dapoer Manado
10.Bebek Sedap Wangi
11.Nyuknyang8 Cab. SMAK Rajawali Makassar
12.Pangsit Mie Ujung Pandang Baji Pamai
13.Ikan Tude Bakar Rica Oma Em (pilihan saya)
14.Mie Cakalang Rumah Palem
15.Coto Makassar Cotota
16.Nasi Kuning Cakalang Oma Dora
17.Sate Bebek Tjap Gerobak Si Mbah
18.Nasi Goreng Babat
19.Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
20.Tongseng Solo Gentuman
21.Tape Duren
22.BENECOL
23.Bakso Radja
24.Martabak Medan Pluit Sakti
25.Helen Kuotie
26.Tahu Bazo Semarang Tresnoati
27.Es Sinar Garut H. Ucu
28.Kambing Guling Gentuman
29.Kue Putu Bambu Medan
30.Risol Setan & Es Selendang Mayang
31.Kedai Ketan Susu
32.Nasi Minyak Jambi
33.Bongkot Nasi Campur Bali
34.TELKOMSEL
35.Siomay Dago
36.Es Durian Iko Gantinyo
37.Gudeg Laminten
38.Lontong Cap Gomeh Rusmini
39.Nasi Goreng Gila Buana
40.Otak otak Special 86
41.Asinan Bogor Ny. Yenny
42.Bola Ubi Madu O'leea
43.Sate Ayam Blok S
44.Pastellia
45.Laksa Sari (Spesial Laksa Bihun)
46.Sate Gurami Crispy
47.Gado-gado Betawi
48.Sate Sapi Pak Kempleng Ungaran Semarang
49.Bank Permata
50.Bebek Kaleyo
51.Warung Telur
52.Genk Bala-bala
53.Cempedak Harum
54.Rujak Kolam Medan
55.Nasi Ungu Sate Lilit
56.Kuo Wang
57.Bakmie Jawa Anglo
58.Srabi Notosuman Ny. Handayani
59.Nasi Ulam Misjaya
60.Mie Kocok Bandung Marika
61.Cakue Medan Eko Yap
62.Es Campur Jelly Pluit Sakti
63.Sate Mak Syukur
64.Es Duren Sakinah.

Macam-macam Gerobakan:
1. Wedang Ronde Jahe Gardujati
2. Es Podeng (GARENG)
3. Jagung Bakar Rusman
4. Balon-balonan Udara
5. Es Cincau Hijau
6. Buah Lontar
7. Kembang Tahu Pak Arif
8. Tape Uli Ketan Pak Harry
9. Rujak Juhi Pak Tata
10.Es Cendol Bandung
11.Tahu Telor Surabaya
12.Es Roti Bakar
13.Es Potong
14.Es Goyang
15.Kue Cubit Laba-laba
16.Cilok-cimol
17.Kerak Telor Betawi Buncit
18.Odong-odong Komedi Putar
19.Es Doger Pak Asep
20.Bakso Sarkid Tanah Tinggi
21.Gulali Harum Manis
22.Mie Ayam Dalban
23.Tahu Gejrot
24.Rujak Beubeuk
25.Ketoprak Ciragil
26.Kue Lekker

Oh iya, diantara stand Kue Cubit Laba-laba dan Kue Lekker, terdapat gerobak dengan jualan Kue Ape dan Kue Banros lho! Jadi, tunggu apalagi, segera kunjungi Festival Kuliner Serpong 2014!

Tulisan ini diikutsertakan dalam Summarecon Mal Serpong Culinary Writing Competition www.malserpong.com



Selasa, 05 Agustus 2014

Ngalap Berkah di Grebeg Syawal

Kami sekeluarga merayakan Idul Fitri di rumah saudara kami di daerah Sosrowijan, Yogyakarta. Seusai shalat Idul Fitri di Masjid Agung Kauman, kami sekeluarga bersiap menyambut iring-iringan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta yang membawa Gunungan dari Bangsal Keraton. Tradisi ini disebut Grebeg Syawal. Tradisi Grebeg Syawal selalu mengundang banyak wisatawan setiap tahunnya, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, tidak terkecuali keluargaku. Dalam tradisi ini, sebuah Gunungan raksasa dari Keraton akan dikeluarkan ke tengah-tengah masyarakat. Gunungan adalah sesaji yang ditata mengerucut, persis seperti tumpeng. Isinya antara lain sayur mayur, kacang panjang, cabai, telur, dll.

Tradisi Grebeg Syawal merupakan simbol Hajad Dalem (sedekah) serta kedermawanan Sultan kepada rakyatnya. Inti upacara ini adalah pelepasan Gunungan yang kemudian diperebutkan oleh masyarakat. Sebelum dilepas, Gunungan terlebih dahulu diarak dari Keraton menuju halaman Masjid Agung Kauman untuk didoakan. Arak-arakan khas Keraton ini menjadi daya tarik tradisi dalam upacara Grebeg Syawal. Ada kepercayaan, bahwa jika bisa mendapatkan isi gunungan maka akan mendapatkan berkah. Maka, kami sekeluarga beserta ratusan warga pun saling berjibaku memperebutkan isi gunungan. Melelahkan, namun menyenangkan. :)



Kartu Praktis MIDI

Berhubung tempat tinggalku dekat dengan Alfa Midi yang baru beberapa tahun lalu dibangun di Jalan Raya Puspiptek Serpong, intensitas belanja meningkat seiring kemudahan berbelanja di Alfa Midi yang buka 24 jam setiap hari. Kini, berbelanja semakin menyenangkan dengan hadirnya Midi Card, kartu co-branding Flazz hasil kerjasama antara PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) dengan PT Midi Utama Indonesia.

Midi Card merupakan kartu pembayaran elektronik multifungsi untuk digunakan di Alfa Midi, Alfa Express, dan Lawson yang memberikan berbagai manfaat bagi para member. Diluncurkan pada Juni 2012 bertepatan dengan semarak 15 tahun Gebyar BCA, kehadiran kartu ini memberikan solusi kebutuhan transaksi yang cepat, aman, nyaman, dan praktis tanpa perlu direpotkan dengan uang tunai.

Dengan Midi Card, aku juga dapat bertransaksi di lebih dari 23.000 merchant Flazz, termasuk diikut sertakan dalam program-program promosi yang diselenggarakan oleh Alfa Midi, Alfa Express, Lawson, maupun oleh Flazz. Program-program promosi tersebut diantaranya mendapatkan potongan harga/diskon belanja, memperoleh poin pada program redemption (pengumpulan) point saat belanja, mendapatkan aneka merchandise ekslusif dengan harga khusus, serta dapat mengikuti program berhadiah lainnya. Selain itu, sekarang aku juga bisa bayar cicilan Suzuki Finance,WOM finance, BFI, BAF menggunakan Midi Card.

Kegunaan lain dari Midi Card tentu saja sebagai tambahan koleksi kartu di dompet, sebagai penggaris kalau kepepet, dan foto selfie dengan Midi Card kalau ada kuis dari Alfa Midi :p


Sabtu, 02 Agustus 2014

Lebaranku

#HariLebaran selalu menjadi momok menakutkan bagiku, terutama beberapa hari sebelum dan beberapa hari sesudah lebaran. Di saat orang lain merayakan hari lebaran dengan penuh suka cita, hari lebaran malah menjadi hari yang paling kuinginkan cepat-cepat berlalu setelah ramadhan berakhir. Kenapa? Orang tuaku memiliki empat orang anak, seorang menantu dan seorang cucu yang pasti berkumpul dan tinggal untuk beberapa hari di rumah orang tuaku. Hari lebaran mungkin akan kunikmati apabila ada asisten rumah tangga membantu pekerjaan kami, namun sayangnya hal itu tidak terjadi. Asisten rumah tangga kami cuti seminggu dalam rangka lebaran. Selepas shalat ied, sungkeman, silaturahmi dan makan-makan, aku sudah langsung stress menghadapi kondisi rumah kami. Terutama menghadapi sisa makanan yang harus disimpan dan dibereskan, dan baju-baju kotor yang menumpuk menunggu untuk digarap.

Itu adalah persoalan tahun lalu. Untungnya, tahun ini aku terbantu dengan produk-produk LG. Seluruh anggota keluargaku, terhibur dengan televisi LED LG dengan performa wahid. Lalu, sisa makanan yang memang harus disimpan, masuk semua ke dalam lemari es LG Express Cool yang besar dan juga awet. Cuaca terik membuat kami menyediakan juga es batu di lemari es dengan porsi besar untuk minuman dingin, dan tempat membuat es batu yang besar juga sudah difasilitasi oleh lemari es LG. Terakhir, yang paling membantuku adalah mesin cuci Smart Clean Fuzzy Logic dari LG. Muatannya bisa sampai 8/10 kg cucian kotor. Sensor dalam mesin cuci membilas pakaian dari deterjen dengan sempurna. Sensor pada mesin cuci berbunyi apabila terjadi kemiringan yang tidak wajar pada turbo drum, tutup mesin cuci terbuka pada saat mesin cuci bekerja, bila waktu mencuci hampir berakhir, dan sensor juga ‘bernyanyi’ apabila waktu pencucian sudah berakhir. Istimewa lainnya mesin cuci ini adalah penggunaan air yang irit karena menyesuaikan dengan banyaknya cucian. Selain itu, teknologi fuzzy logic memungkinkan aku meninggalkan mesin cuci selama waktu pencucian, membiarkan mesin cuci mengerjakan tugasnya layaknya asisten rumah tangga, kemudian mesin otomatis berhenti total sewaktu pencucian selesai. Jadi, banyak waktuku bisa kugunakan untuk bersantai bersama keluarga. Tahun ini keluargaku juga menggunakan mesin cuci Fuzzy Logic LG untuk melengkapi usaha laundry keluarga. Dengan kemudahan yang diberikan mesin cuci LG, karyawan laundry kami merasa terbantu dalam mengerjakan pekerjaannya. Alhamdulillah, terima kasih LG!