Senin, 19 April 2010

Lintas Bahasa

Ini hasil chat antara gw dan orang dari salah satu kedutaan di Jakarta.

Hm... ternyata, memang bahasa sebagai alat berkomunikasi tidak diragukan lagi kepentingannya. Bagaimanapun juga, harus ada bahasa pemersatu yang digunakan agar tidak terjadi kesalah pahaman.

Yaph, silakan membaca, dan tafsirkan sendiri maksud serta artinya.

(03:36:24 PM) ch: selamat sore bu
(03:36:30 PM) novi: sore.......
(03:36:31 PM) ch: apa kabar?
(03:36:57 PM) ch: sibuk gak hari ini?
(03:37:09 PM) novi: Pen Jung Dai?
(03:37:13 PM) novi: baik baik ya
(03:37:23 PM) novi: haha, hari ini tidak sibuk
(03:50:54 PM) ch: bagus ya
(03:51:12 PM) ch: disana hujan gak
(03:52:29 PM) novi: gak, gak hujan, sedikit mendung
(03:53:45 PM) novi: sorry, I would like to know the meaning of some phaa saa lao, could you help me translate it into bahasa indonesia?
(03:54:33 PM) ch: yeah sure bu
(03:54:37 PM) ch: apa?
(03:55:01 PM) ch: tapi kamu udah tahu banyak bhs lao
(03:55:27 PM) novi: hm, she said,"khob jai kue kan. kit hod novi lai lai der"
(03:56:17 PM) novi: "bor pen ngung dok. vao sum ni ka de leo"
(03:56:34 PM) ch: khob jai kue kan artinya terimakaih juga/sama2
(03:56:49 PM) novi: ya ya
(03:57:14 PM) ch: kit hod Novi lailai der artiya Rindu kamu sekali
(03:57:36 PM) ch: wow pasti cowok rindu kamu sekali ya
(03:57:40 PM) ch: :p
(04:00:22 PM) novi: bukan cowok saya, dia itu perempuan
(04:00:57 PM) ch: gak mungkin
(04:00:59 PM) novi: "bor pen ngung dok. vao sum ni ka de leo", artinya apa?
(04:02:07 PM) ch: artiya gak apa2, cuma bilang seperti itu aja
(04:02:22 PM) novi: oh, i c
(04:02:30 PM) novi: hehehe
(04:03:20 PM) novi: makasih ya..


















(04:05:37 PM) ch: itu harus dibaya
(04:05:54 PM) ch: 1 kata 5 rb
(04:05:59 PM) novi: hahaha
(04:06:41 PM) ch: kok tertawa sih
(04:07:26 PM) novi: Suay khoy dai boh
(04:07:57 PM) ch: souy yung la?
(04:08:13 PM) novi: translate
(04:08:43 PM) novi: :)
(04:09:12 PM) ch: bisa bantu aku gak?
(04:09:18 PM) novi: apa?
(04:09:39 PM) novi: apa dong?
(04:11:41 PM) ch: itu artiya nya
(04:12:03 PM) ch: kamu bisa bantu aku gak
(04:13:30 PM) novi: bantu apa sih?
(04:16:47 PM) ch: kamu yang taya
(04:17:12 PM) ch: Suay khoy dai boh itu artiya bisa bantu ku gak
(04:17:57 PM) novi: oh, hahaha
(04:18:01 PM) novi: baru tahu..
(04:18:04 PM) novi: maaf ya
(04:19:34 PM) ch: gimana sih capek deh
(04:20:34 PM) novi: gimana sih???kok tahu kata capek deh
(04:21:33 PM) ch: tahu lah
(04:21:45 PM) ch: seperti kamu tahu bhs lao
(04:32:34 PM) ch: ok bu offline dulu ya
(04:32:40 PM) ch: take care
(04:33:10 PM) novi: ok,Sôhk Dee Der
(04:33:32 PM) ch: jao
(04:33:33 PM) ch: bye
(04:33:41 PM) novi: bye

Keterangan foto: Salah satunya adalah teman perempuan yang gw sebut dalam chat

Kamis, 08 April 2010

Valentjia (2)

Masih edisi Valentjia. Hari terakhir kami di Singapura adalah acara bebas, dalam artian tidak satu grup besar.

Pagi-pagi sekali teman-teman grup yang doyan belanja langsung mau melanjutkan jalan-jalan ke Vivo City, Suntec City, de-el-el, yang mana adalah nama mal semua.

Nah, saya kebetulan yang sudah puas berbelanja dengan budget sekadar oleh-oleh, dan kebiasaan saya yang udah packing di malam hari sebelum hari check out, malas ikut tur antar mal. Maka, saya dan seorang teman saya yang kebetulan punya interest sama, memilih untuk pergi ke daerah Chinese Garden.

Lokasinya lumayan jauh dari tempat kami menginap, posisi jalur MRT-nya adalah lintas utara, sedangkan penginapan kami ada di lintas tengah. Akhirnya dengan memperhitungkan waktu yang ada, pergi juga saya ke sana.

Sepanjang perjalanan jauh dengan MRT, kami melewati berbagai sudut lain kota Singapura. Ada kawasan pendidikan, industri, bahkan kawasan konservasi buatan yang kami lewati. Kadang MRT berada di bawah tanah, di atas tanah, bahkan di jalan layang (kayak kereta di TMII), haha.

Suasana di dalam MRT pun lain. Orang-orang rata-rata keluarga yang mengajak anak mereka serta, berpakaian bagus, mungkin mau mengunjungi kerabat dalam rangka Xin Tjia.

Akhirnya sampai juga kami di Chinese Garden. Bagus kah? Bagus untuk wisata taman, kata saya. Seperti Kebun Raya Cibodas di Indonesia dengan banyak bangunan serta taman gaya Cina dan lebih sedikit pohon. Di tempat ini rasanya damai luar biasa, jauh dari kesibukan orang Singapura.

Hehe, kejadian lagi, pas waktu di toilet, saya diajak bicara bahasa Cina sama karyawannya karena dikira orang Cina...

Pulangnya, kami berkejaran dengan waktu. Tapi kesan yang tertinggal ketika mengunjungi Chinese Garden, melekat di hati.


Selasa, 06 April 2010

Valentjia (1)


Yuhhuuuuu.... Singapore, I'm back!!!

Ceritanya sebenernya dari bulan Februari lalu, lengkap dengan cerita mengenai pedang dan bunga. Namun, karena satu dan lain hal, maka sekaranglah saya baru bisa cerita.

Entah mengapa saya berjodoh lagi untuk ke Singapura, pas dengan waktunya imlek (Xin Tjia) dan valentine pula. Makanya, teman satu grup mengatakan "Edisi Valentjia" (Valentine + Xin Tjia). Kok ya bisa pas waktunya... Bertambahlah rasa bersyukur saya, sebab saya bisa mengetahui kebudayaan orang lain tapi bukan budaya Islam. Mengapa? Ya... saya nggak kebaayang aja, mungkin sedih juga, kalau misalnya saya mesti menghabiskan hari raya Islam saya di luar negeri dan jauh dari orang-orang yang saya sayangi (keluarga).

Keberangkatan kali ini malam, selepas kerja, sebenernya highly not recommended banget sih pergi ke Singapura malem-malem. Rugi waktu, eksplor tempat wisata dan pertokoan gak bisa karena udah pada tutup, MRT udah nggak beroperasi, taksi kena tambah cas harga malam hari, udah gitu, check in hotel/apartemen juga udah rugi sehariiii. Tapi secara kepergian kali ini dibayari + uang saku, jadi ya Alhamdulillah banget.

Keesokan harinya, kami udah jalan-jalan dengan shuttle bus+sopir yang kami sewa. Mahal juga, tapi irit dan asik kalo banyakan.

Perjalanan seperti biasa, mengunjungi tempat sunah pas ke Singapore; Bugis Street. Haha, kami ingin melihat suasana Xin Tjia di sana. Ditepat ini suasana tahun baru Cina amat terasa, dari mulai hiasan lampion sepanjang jalan, barang-barang yang dijual, dan ada patung kaisar gede warna merah di tengah jalan yang bisa berputar-putar.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke daerah Arab Street, dan kami solat dhuhur + ashar di sana, di masjid Sultan.

Asyiknya, banyak toko-toko arab di sini yang menjual barang-barang murah. Saya pun sukses membawa pulang pashmina hanya seharga 2 SGD/Rp. 14.000 dan menyeruput es kelapa segelas besar seharga 1 SGD/Rp. 7000.

Mana foto-fotonya? Ergh, karena satu dan lain hal....

Lanjut lagi jalan-jalan malam hari.

Kami ke kawasan yang udah pasti terkenal happening pas malam tahun baru Cina; China Town.

Salah satu kuilnya terang benderang dan baguuus sekali. Penjual pernak-pernik khas bertebaran dimana-mana, berikut dengan tumpah ruah orang di jalan raya.
















Kejadian yang paling mengesankan untuk saya adalah ketika saya nyasar dan kehilangan teman-teman di tempat ini. Dengan simcard HP yang udah pasti gak bisa dipake, buta arah plus uang pas-pasan, cukup membuat saya ketar-ketir. Hehe, namun pada akhirnya saya bisa menenangkan diri, dan menikmati acara di sekitar kuil, karena penuh keyakinan bahwa teman-teman pasti juga mencari saya.

Tak lama kemudian, saya bertemu teman-teman saya di depan kuil. Alhamdulillah... Karena pakaian kami mencolok juga; kami mengenakan kaos warna pink yang seragam, dan tingkah kami agak eye catching dibandingkan dengan warga asli (^.^)b.

Selepas menikmati gegap gempita fireworks di China Town, kami pun melanjutkan perjalanan. Dengan shuttle bus yang sama, kami kembali mengunjungi daerah Merlion. Maklum, ada teman kami yang belum pernah ke sana :-p.

Foto kali ini diambil oleh teman saya, hotel Fullerton yang indah.
















Setelah itu, kami memasuki kawasan Mustafa, untuk makan malam. Hm, sepertinya urutannya terbalik deh, haha, tapi nggak apa.

Saya lupa beli makan apa di sini, tapi yang jelas saya udah ngantuk-ngantuk juga. Tengah malam gitu lho...

Senin, 05 April 2010

Panas jadi Dingin




Ket.: Foto pengamen jalanan dari Jepang yang sempet gw ambil pas jalan-jalan.




Hoi hoi, gw udah lama gak nulis nih... ampe udah gatel-gatel nih tangan.

Kali ini gw mau cerita hal yang ringan-ringan aja. Ini berkaitan dengan mood gw yang akhir-akhir ini meledak-ledak entah kenapa. Gw jadi serba gak tenang, gampang tersinggung, gak sabaran, dan hal-hal negatif lainnya.

Ceritanya begini, pada masa libur panjang yang lalu, gw diserang penyakit bete. Otomatis gw cari temen-temen gw untuk ngajakin mereka jalan. Entah itu nginep di rumah temen, ato sekadar sightseeing di mal.

Ada seorang temen gw yang namanya Uni. Kami dulu ketemu dan jadi temen waktu dia masih jadi cleaning service outsourcing di gedung tempat gw kerja yang dulu. Nah, entah kenapa, tiba-tiba gw kepikiran buat nginep di rumahnya barang sehari pas waktu liburan ini. Gw kontaklah si Uni ini.

Ternyata, Uni ngajakin gw nonton di mal, namanya Macet Plasa. Gw protes dong, karena film-film yang ada disitu kebanyakan film Indonesia yang standar banget jalan ceritanya dan pasti nanti bakal tayang di tipi. Nah, gw saranin kita ketemuan di Jadul Plasa, secara bioskopnya XXI, yang mana filmnya oke punya...

Kemudian, datanglah hari H.

Gw dateng satu jam lebih cepat dari jam janjian. Kami janjian jam 2, tapi gw mau sightseeing dulu seputaran plasa, hehehe...

Jam 2 udah lewat, tapi Uni belum dateng. Gw sms, katanya masih di jalan. Gw nunggu lagi sampe jam setengah 3.

.........

Gw udah gerah kepanasan tuh. Habis gw gak berniat nonton bioskop malem-malem. Langsung gw sms Uni lagi, gw tawarin buat booking film dulu. Eeh... Uni malah bilang kalo dia bakal dateng jam 3-an.

.........

Mantabslah gw kesel banget...

Udah gw hampir mendidih, Uni sms lagi, katanya gw diminta ke Macet Plasa aja, yang berarti kami bakal nonton disana. Dia juga bilang, kalo dia habis dari rumahnya Ati, temen satu departemen gw di kantor. Buat apaaa coba, dia ke rumah Ati dulu, dan menyepelekan pertemuan kami.

.........

Jiaaahh....gw udah ngebul-ngebul banget 100 derajat celcius. Gw ngerasa dipermainkan dong. Gw ungkapkanlah keberatan gw kalo nonton film malem-malem, jadi gw bakal chao kalo filmnya lebih dari jam setengah 4 sore. Boro-boro nge-"iya"-in, Uni malah bilang kalo dia juga gak akan nonton dan ngajak jalan-jalan seputaran Macet mal aja. Ergh, gw geram dong, secara Jumat kemarennya yang gw bilang kalo gw habis belanja itu, gw belanja juga di Macet mal!

Walhasil gw naek angkot lagi dari Jadul Mal ke Macet Mal. Buset dah... make naek jembatan penyebrangan 2x pula. Hmph udah eneg aja rasanya disorot panas terik matahari yang luar biasa.

Ditengah-tengah perjalanan, Uni sms minta maaf, plus dia bilang kalo dia bawa temen...

.........

Bisa-bisanya dia mau bawa temen tapi gak bilang dulu sama gw, apalagi kalo sampe temen yang dibawanya itu cowok... Uh, gw ampe murka udah gak ketulungan.

.........

Akhirnya sampelah gw di Macet mal. Sms terakhir dari Uni yang nanyain posisi gw terakhir, gak gw balas. Gw sms pas gw udah di dalem. Gw bilang kalo gw nunggu di bawah eskalator lantai 1.

Tapi aslinya gw gak nunggu disana. Gw mau liat dulu, siapa temen yang dibawa Uni. Lama gw tungguin akhirnya muncullah Uni, dan temannya.

Teman yang dibawanya itu kayaknya ibu-ibu, umurnya sekitar 30-an.

Gw kaget sesaat, perkiraan gw berarti salah, tapi gw berusaha jaga tampang.

Setelah cupika-cupiki, gw langsung tanya to the point sama Uni, tentang alasan dia ke rumah Ati dulu.

Jawaban selanjutnya lebih buat gw kaget.

Katanya, dia kerja sampingan jadi pembantu rumah tangga di rumahnya Ati, sama temennya itu, dan mereka baru saja selesai kerja. Karena kerjaannya lumayan banyak, maka dia telat datang ke janjian ini.

..........

Panas hati gw langsung serasa keguyur hujan es. Pyeessssssss...............

Gw melongo dong, dalam hati. Kemurkaan gw menguap seketika.

Apa sih yang tadi gw pikirin... Masa segitu aja gw gak bisa sabar??? Masa segitu kejamnya gw...
Terus terang gw kaget banget, secara kami udah lama gak ketemu. Bener-bener deh, gw kaget banget. Apalagi, Ati itu temen gw jjs ke luar negeri, buat foya-foya doang. Tapi Uni juga adalah temen baek gw...

Gw bener-bener ngerasa terpukul. Sebelum berangkat ke sana, gw malemnya berdoa, supaya hati gw ditenangkan dan penyakitnya disembuhkan, oleh Sang Pemilik Hati. Gw pikir, ini jawaban doa gw...

Kenapa gw gak bersyukur atas hidup gw dan segala hal yang didalamnya.......