Selasa, 30 Juni 2009

Film Robot


Setelah satu tahun lamanya, akhirnya aku menginjakkan kaki lagi di bioskop. Filmnya Transformers.

Judulnya rasanya gak asing ditelinga.

Beuh, bagi para pecinta film, rasanya sayang untuk melewatkan film yang diproduseri Spielberg ini. Nah, aku mau cerita mengenai keakrabanku sama film ini.

Alkisah pada tahun 1994, kalau gak salah sebelum era Candy-candy, KBH RX, mobil Tamiya, Gundam, dan Magic Knight Rayearth diputer di RCTI, si Transformer ini diputer duluan. Tepatnya, setiap hari minggu jam setengah sembilan, setelah film Doraemon pada jam delapannya. Kebetulan pas aku kelas 4 SD. Durasinya setengah jam. Hem, setelah habis film itu kupikir yang merajai adalah kartun Dragon Ball hingga bertahun-tahun sampe sekitar tahun 2000-an. Tapi aku rada lupa, setelah, atau sebelum era film kartun berdarah-darah n sadis, Saint Saiya.

Yang jelas, ni film oke banget. Baik sebagai kartun maupun film layar lebarnya. Ikon-nya tetep mengusung mobil seperti truk peti kemas tanpa peti kemas dan papannya. Warnanya pun sama, tetep khas; merah dan biru yang paling aku inget.

Aku gak inget apa mobil itu (Optimus Prime) juga ada pemimpinnya, seperti versi layar lebarnya.

Cerita layar lebarnya?

Khas Spielberg. Efek khusus yang dahsyat dan pengaturan point of view yang kebanyakan pake mata kodok dan close up. Endingnya dibuat happy ending, tanpa ada pemeran penting yang mati. Sang lelaki kembali membawa kemenangan pada gadisnya setelah menyelamatkan dunia. Tokoh figuran/penggembira jadi pemecah kebekuan dan kekakuan film dengan tindakan heroik konyol dan tololnya. Well, tapi kesimpulannya film ini oke banget ditonton kala jenuh, hehe.

Hm, sudah lama juga aku vakum dari dunia perfilman. Semenjak Spielberg jadi idolaku, aku menjadi produser untuk beberapa film independen. Hasilnya?

Meledak dong....

Bertransformasi jadi nilai A, di bangku kuliah dulu, waktu aku masih muda.
Hahahahahahaha

Jumat, 26 Juni 2009

Karateka Laki-laki

Gambar ini saya ambil dari potongan buku komik Meitantei Konan.



















Cowok yang di dalam potongan halaman komik tu namanya Makoto Kyogoku. Diceritakan dalam komik tersebut bahwa dia adalah siswa SMA Teitan. Pacarnya Sonoko Suzuki dan temen klubnya Ran Mouri. Julukannya 'Pangeran Tendangan' (The Prince of Kicks). Udah tau dong, klub apa yang dimaksud? Ya karate, laah....

Kerjaannya di komik? Ya ikut pertandingan karate disana sini, di Jepang tentunya, selain jadi siswa SMA.

Saya udah langganan mengikuti serial komik ini semenjak SMP, dan masih berlanjut sampe sekarang udah kerja, hm....

Kamis, 25 Juni 2009

21 SUGGESTIONS FOR S U C C E S S

21 SUGGESTIONS FOR S U C C E S S By H. Jackson Brown, Jr.
(dari milis sebelah)

1. Marry the right person. This one decision will determine 90% of your
happiness or misery.

2. Work at something you enjoy and that’s worthy of your time and
talent.

3. Give people more than they expect and do it cheerfully.

4. Become the most positive and enthusiastic person you know.

5. Be forgiving of yourself and others.

6. Be generous

7. Have grateful heart.

8. Persistence, persistence, persistence.

9. Discipline yourself to save money on even the most modest salary.

10. Treat everyone you meet like you want to be treated.

11. Commit yourself to constant improvement.

12. Commit yourself to quality.

13. Understand that happiness is not based on possessions, power or
prestige, but on relationships with people you love and respect.

14. Be loyal.

15. Be honest.

16. Be a self starter.

17. Be decisive even if it means you’ll sometimes be wrong.

18. Stop blaming others. Take responsibility for every area of your life.

19. Be bold and courageous. When you look back on your life, you’ll regret
the things you didn’t do more than the ones you did.

20. Take good care of those you love.

21. Don’t do anything that wouldn’t make your Mom proud.

Selasa, 23 Juni 2009

Hermes atau Hercules?


Foto daerah Grootegracht

Ini untuk pertama kalinya gue tur ke daerah Grootegracht. Start dari lapangan Stadthuisplein kita menyusuri Grootegracht dan lewat Het Middlepunt Brug (Jembatan Pusat). Disitu gue sempetin motret di depan patung-entah apa namanya...










Waktu mampir ke Staadhuis (Balaikota), oleh pemandu orang Indonesia yang bernama Dina, rombongan diajak ke bagian belakang Staadhuis. Selain sebagai Staadhuis, gedung ini juga menjadi College van Schepen (Dewan Kotapraja). Disana ada patung Hermes yang mejeng di tengah-tengah taman.








Nah, pas itu ada kisah lucu kepolosan anak kecil nan lugu.
Jam 10.25 di depan patung Hermes, tiba-tiba ada anak kecil setara kelas tiga SD narik-narik baju si pemandu tur dan tanya-tanya.




Anak kecil : Mbak, mbak, kenapa nama patungnya Hermes, bukan Hercules?

Pemandu : (melongo, sambil ngliatin keterangan di bawah patung)

Anak kecil : Ini liat 'kan, nama anaknya Zeus kok Hermes, bukan Hercules!
Padahal 'kan Hercules gak punya kakak ato adek!

Pemandu : (salting, ketauan kagak ngertinya)

Anak kecil : Hercules kan anak tunggal
(masih ngotot, sebab keseringan nonton TV daripada baca buku)

Pemandu : Euh.. ya... mungkin... itu bukan anaknya dari Hera, kan Zeus punya banyak istri,
eee... mungkin itu anak dari istrinya yang laen...

Anak kecil : (pasang tampang gak puas)

Nona : Yak! Perhatikanlah saudara-saudara, seorang anak telah bertanya pada... ibunya!

Rombongan : Gerrrrrrr....wahahahaha ha ha ha



Btw, ni foto pemandu kita yang bernama Dina Irawati. Atas seijinnya (dengan rada maksa), gue publish disini. Thanks a lot!

Jumat, 19 Juni 2009

Dari Konya dengan Cinta




Konya adalah kota kesukaan saya di Turki.
Semenjak saya mempelajari tasawuf, saya mengenal dan suka pada Jalaludin Rumi.

Sebuah artikel menyebutkan tentang sejarahnya, dan dengan senang hati saya posting di blog ini...

Mawlana Jalaludin Rumi
Oleh Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
( Grandson of Mawlana Rumi )

“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilih
jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiap
orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasih
yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, dia
begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang
tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia dan
mereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jika
kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.

( Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazhim Adil
al-Haqqani – Cucu dari Mawlana Rumi, Lefke, Cyprus
Turki, September 1998)

Rumi memang bukan sekadar penyair, tetapi juga seorang
tokoh sufi yang berpengaruh di zamannya. Rumi adalah
guru nomor satu Thariqat Maulawiah, sebuah thariqat
yang berpusat di Turki dan berkembang di daerah
sekitarnya. Thariqat Maulawiah pernah berpengaruh
besar dalam lingkungan Istana Turki Utsmani dan
kalangan seniman sekitar tahun l648.

Sebagai tokoh sufi, Rumi sangat menentang pendewaan
akal dan indera dalam menentukan kebenaran. Di
zamannya, ummat Islam memang sedang dilanda penyakit
itu. Bagi mereka kebenaran baru dianggap benar bila
mampu digapai oleh indera dan akal. Segala sesuatu
yang tidak dapat diraba oleh indera dan akal, dengan
cepat mereka ingkari dan tidak diakui.

Padahal menurut Rumi, justru pemikiran semacam itulah
yang dapat melemahkan Iman kepada sesuatu yang ghaib.
Dan karena pengaruh pemikiran seperti itu pula,
kepercayaan kepada segala hakekat yang tidak kasat
mata, yang diajarkan berbagai syariat dan beragam
agama samawi, bisa menjadi goyah.

Rumi mengatakan, “Orientasi kepada indera dalam
menetapkan segala hakekat keagamaan adalah gagasan
yang dipelopori kelompok Mu’tazilah. Mereka merupakan
para budak yang tunduk patuh kepada panca indera.
Mereka menyangka dirinya termasuk Ahlussunnah.
Padahal, sesungguhnya Ahlussunnah sama sekali tidak
terikat kepada indera-indera, dan tidak mau pula
memanjakannya.”

Bagi Rumi, tidak layak meniadakan sesuatu hanya karena
tidak pernah melihatnya dengan mata kepala atau belum
pernah meraba dengan indera. Sesungguhnya, batin akan
selalu tersembunyi di balik yang lahir, seperti faedah
penyembuhan yang terkandung dalam obat. “Padahal, yang
lahir itu senantiasa menunjukkan adanya sesuatu yang
tersimpan, yang tersembunyi di balik dirinya. Bukankah
Anda mengenal obat yang bermanfaat? Bukankah
kegunaannya tersembunyi di dalamnya?” tegas Rumi.


WAFATNYA MAWLANA RUMI

Semua manusia tentu akan kembali kepada-Nya.
Demikianlah yang terjadi pada Rumi. Penduduk Konya
tiba-tiba dilanda kecemasan, karena mendengar kabar
bahwa tokoh panutan mereka, Rumi, tengah menderita
sakit keras. Meskipun demikian, pikiran Rumi masih
menampakkan kejernihannya.

Seorang sahabatnya datang menjenguk dan mendo’akan,
“Semoga Allah berkenan memberi ketenangan kepadamu
dengan kesembuhan.” Rumi sempat menyahut, “Jika
engkau beriman dan bersikap manis, kematian itu akan
bermakna baik. Tapi kematian ada juga yang kafir dan
pahit.”

Pada tanggal 5 Jumadil Akhir 672 H atau 17 Desember
1273 dalam usia 68 tahun Rumi dipanggil ke
Rahmatullah. Tatkala jenazahnya hendak diberangkatkan,
penduduk setempat berdesak-desakan ingin mengantarkan
kepulangannya. Malam wafatnya beliau dikenal sebagai
Sebul Arus (Malam Penyatuan). Sampai sekarang para
pengikut Thariqat Maulawiyah masih memperingati
tanggal itu sebagai hari wafatnya beliau.

Hingga saat ini makam Rumi di Konya tetap terpelihara
dan dikelola oleh pemerintah Turki sebagai tempat
wisata. Meskipun demikian pengunjung yang datang
kesana yang terbanyak adalah para peziarah dan bukan
wisatawan. Melalui sebuah kesepakatan pemerintah
Turki, pada tahun 1953 akhirnya menyetujui tarian
“Sama” Tariqah Mawlawi dipeertontonkan lagi di Konya
dengan syarat pertunjukan tersebut bersifat cultural
untuk para wisatawan.

Rombongan Darwis juga diijinkan untuk berkelana secara
Internasional. Meskipun demikian secara keseluruhan
berbagai aspek sufisme tetap menjadi praktek yang
illegal di Turki dan para sufi banyak diburu sejak
Ataturk melarang agama mereka.





Sewaktu saya terlibat trade dengan orang Turki, mereka memberitahu saya bahwa biaya hidup di Konya tidak semahal di Istanbul. Dan uang yang saya bawa mencukupi untuk hidup disana. Wahahaha, konyolnya, saya baru berbicara dengan orang Turki baik hati yang dapat berbahasa Indonesia baru setelah saya mengurus paspor dan sebagainya. Ready to go, maksudnya, dengan uang seadanya.

Begitulah kalau udah cinta ....


Kamis, 18 Juni 2009

Model Teman

















Aku punya temen, model beken.
Namanya Jun.

Jun itu berprofesi model, okeee banget. Bangga deh jadi temennya.
Berkat temenan sama dia, aku jadi kenal banyak orang-orang penting dan hebat.
Contohnya, jadi kenal sesama model juga yang sekarang jadi presenter top-nya berita&talk show di TV One. Ada juga jadi kenal model yang menjadi wakil dan berkecimpung dalam pariwisata di kota seberang.

Dulu sih kita pernah tinggal berdekatan. Dan pernah sama-sama berjuang.
Sebelum modelling, dia unjuk gigi di bidang tarik suara~alias penyanyi.

Sekarang, hebatnya dia, dia ngotot pingin belajar dan jadi aktris. Wow!
Sampai edan-edanan buat tulisan tentang dunia kesastraan...


Banyak sekali bakatnya, aku bangga punya sobat kayak dia.

Rabu, 17 Juni 2009

Email Satir



Wahahahaha..........
bener2 menghibur.
pantas aku tulis di blog nih!
permisi yaaaa....aku minta emailnya

Ok deh, sesama orang stres jgn saling mendahului, hehehe


Ga tau nih
From:
"Dora"
To:
"novi"
Date:
Today 09:49:10

Spam Status: Spamassassin 0% probability of being spam.

Full report:
No, score=-6.5 required=5.0 tests=BAYES_00,RCVD_IN_DNSWL_MED, RDNS_NONE autolearn=unavailable version=3.2.5

Masalah nyontreng ga tau ah, kyny golput lg. Dsini ada ungkapan baru (yg
tau cuma temen2 seangkatanku aja), SBY kan mottonya 'LANJUTKAN!', terus
JK kan mottonya 'LEBIH CEPAT LEBIH BAIK', jadi kalo anak2 tanya jawab
ttg masalah resign, ky gini:

A: Gimana, mau SBY apa JK?

B: SBY (artinya tetep kerja dsini, ga keluar)

C: JK (artinya dia mau resign)

Yg stress ma masalah kerjaan bukan Cuma aku aj, temen2 yg cowok malah
lbh parah..

-----Original Message-----
From: Novi
Sent: Wednesday, June 17, 2009 8:30 AM
To: Dora
Subject: Re: FW: SBY WAKTU MUDANYEEE....

Ini ceritanya mau nyontreng es be ye yaaaaaa

ketahuan banget, hehehe

Selasa, 16 Juni 2009

Puisi Kecil

Puisi kecil, soalnya gue nulis pas umur gue 11 tahun.
Tepatnya gue tulis tanggal 24 Oktober 1997, plus gue tanda tanganin.
Kemaren, pas beres-beres kamar, ketemu deh ni puisi.

Mau gue tulis di postingan ini bener-bener buat orang yang bernama Satria.
Sumpeh ... tanpa gue edit.

Satria

Pada tengah malam itu, hawa dingin menyentuh kulit.
Awan hitam berkelebat, suara gemuruh di atas sana.
Kedengkian dan emosi membentuk kejahatan.
Andaikan ada, seorang penegak keadilan.

Itulah dia, menembus awan.
Sinar pedangnya menyoroti,
Bagai kebenaran yang tersembunyi,
Bagai hari telah pagi,
Suara kokok ayam di sana sini.

Menandai datangnya satria.
Menembus kegelapan, dengan pedang perak di tangan.
Tuk mencari keadilan

Tak terasa, malam telah terganti pagi.

*jangan terbang ya, Sat. Ntar bolong genteng gue*

Satria itu bener-bener orang yang gak pernah gue temui di dunia nyata. Tiba-tiba dia nyasar aja ke salah satu jejaring gue. Adek gue yang sejenis, hehe...



Dapatkan Mesej Bergambar di Sini

Senin, 15 Juni 2009

Pemimpin Pilihan


Hm, hari Sabtu, 13 Juni 2009, saya nonton TV sampai sekitar jam 02.00 dini hari.
Diantara film yang saya tonton, terselip beberapa berita malam.
Salah satunya, berita mengenai presiden Iran terpilih, Ahmadinejad.
Kemunculannya di TV membuat saya melongo sesaat.

Terus terang, saya kurang tune in sama kejadian-kejadian di luar negeri sana.

Hanya saja saat itu saya teringat akan sebuah email yang dikirimkan teman saya lewat milis (2008-11-20 16:14). Pantesan... kayak pernah liat foto orang itu...
Berikut isi emailnya;


Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox
(AS) soal kehidupan pribadinya:
"Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri
anda?"
Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:
"Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan
tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ."

Berikut adalah gambaran Ahmadinejad, yang membuat orang ternganga dan
terheran-heran :

1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan
Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu
kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah
dibersihkan.



2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan
menghormati tamu VIP,
lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada
protokoler
untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana
tetap terlihat impresive.



3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar
rumah dan kantor kepresidenannya.

4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang
kepadanya
dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang
berisikan arahan2 darinya,
arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup
sederhana
dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi,
sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan
kantornya dengan kepala tegak.

5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang
terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977,
sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah
kumuh di Teheran.
Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji
bulanannya.

6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.

7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya.
Hanya itulah yang dimilikinyaseorang presiden dari negara yang penting baik
secara strategis, ekonomis, politis,
belum lagi secara minyak dan pertahanan.
Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan
adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa
sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan;
roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira,
ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk
presiden.

9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan,
ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat
dan untuk dirinya,
ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info
tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan,
dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung
ke ruangannya tanpa ada hambatan.
Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau
publikasi pribadi,
atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat
tidur yg tidak terlalu besar
karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai
beralaskan karpet dan selimut.
Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?
Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg
selalu mengikuti kemanapun ia pergi.
Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut,
kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.



12. Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling
muka



13. Bahkan ketika suara azan berkumandang,
ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan
karpet biasa



14. baru-baru ini dia baru saja mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan
Puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum
Buruh. Berikut dokumentasi pernikahan Putra Seorang Presiden


Lihat aja makanannya, cuman ada Pisang, Jeruk, Apel.



Kemarin, saya membaca koran Seputar Indonesia pagi hari. Ada berita lumayan banyak tentang Ahmadinejad diulas disana. Beberapa kalimatnya sebagai berikut.

Pemilu kali ini kian memperluas perpecahan di Iran. Warga pedesaan Iran merupakan pendukung utama Ahmadinejad, sedangkan para pemuda di perkotaan besar menjadi pendukung Mousavi. Israel, musuh bebuyutan Iran, turut kecewa dengan hasil pemilu tersebut. Iran merupakan seteru Barat di bawah kepemimpinan Ahmadinejad. Dia berulang kali menegaskan akan menghapuskan Israel dari peta dunia, menganggap Holocaust sebagai mitos, dan bertekad terus menjalankan program nuklir yang dicurigai Barat digunakan untuk membuat bom atom.. Warga miskin menang mutlak. Pupus sudah harapan Barat melihat perubahan rezim pemerintahan Iran. Rahasia kemenangan Ahmadinejad teletak pada kemampuannya memobilisasi dukungan di daerah-daerah pedesaan dan perkotaan miskin. Jauh sebelum waktu kampanye resmi dimulai. Ini bukan kali pertama putra pandai besi dan mantan pasukan Garda Revolusi itu berhasil menjungkirbalikkan semua prediksi. Empat tahun silam dia berhasil mengalahkan mantan presiden Akbar Hashemi Rafsanjani yang sangat populer hanya dalam satu kali putaran. Ahmadinejad merupakan tokoh yang konsisten menentang hegemoni Barat, termasuk mengecam PBB dan berbagai sanksi AS yang membuat rakyat negeri itu menderita.

Wow, what an amazing story....

Seperti cerita yang saya baca dalam AlQuran terjemahan. Mengenai peperangan Islam di Madinah dengan kaum Yahudi dan Quraisy.

Disitu Allah berfirman dalam surat AlMaidah ayat 11

Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak memanjangkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertaqwalah kepada Allah dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal.

Hmm, kapankah Indonesia akan mempunyai keberanian seperti rakyat Iran....

Minggu, 14 Juni 2009

Pameran Komik



















Saya lupa punya booklet ini. Pameran komik pertama yang saya ikuti. Hm, menyenangkan sekali rasanya saat-saat itu.... Yang saya ingat, saya mengikuti klub seni rupa karena semata-mata saya suka seni. Nggak ada alasan lain. Ya enggaklah kalau misalnya saya ingin mendapatkan keuntungan materi dari klub ini, haha, nggak kayak klub koperasi mahasiswa. Entahlah ya. Hanya saja hal-hal tidak materialistis semacam ini bisa menjadi pengalaman yang amat berkesan di masa tua nanti untuk diceritakan.

Kamis, 11 Juni 2009

Hari dan Tempat Ini


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini


Life is wonderful

...
It takes some fears to make you trust
It takes those tears to make it rust
It takes the dust to have it polished

Ha la la la la la la life is wonderful
Ah la la la la la la life goes full circle
Ah la la la la la la life is so full of
Ah la la la la la la life is so rough
Ah la la la la la la life is wonderful
Ah la la la la la la life goes full circle
Ah la la la la la la life is our love
Ah la la la la la

(Jason Mraz)
Hehe, sekali dengar lagu ini, langsung degh aku jatuh cinta

Selasa, 09 Juni 2009

Perkataan Manusia

Ini sebenernya karena saya hanya ingin memberitahu kepada semua orang yang perhatian pada masalah perkiraan.

Perkiraan disini jelas bukan perkiraan cuaca dong.

Ceritanya begini. Syahdan, tersebutlah seorang wanita setengah baya yang nyaris buta. Dia tak tahu apa penyebab dia tidak jelas melihat. Dia sudah mencoba berbagai macam cara, termasuk banyak berobat ke pengobatan alternatif, tapi penyakitnya tidak sembuh juga.

Pada suatu hari, dia bertemu seorang ustadzah. Ustadzah itu dapat mengetahui -entah dari mana- kalau dia sering berobat ke alternatif. Beliau pula mengetahui dan mengatakan kalau sakit yang diderita wanita itu bukan karena diguna-guna orang, melainkan benar-benar penyakit mata, katarak dalam. Ustadzah itu tidak menyarankan untuk dioperasi, karena dikhawatirkan wanita tersebut dapat mengalami kebutaan total. Beliau menyarankan agar wanita itu diobati dengan laser saja.

Wanita itu pada akhirnya timbul keberaniannya untuk memeriksakan diri pada dokter lagi. Dokter yang -entah- bertitel profesor itu menyarankan agar dia dioperasi saja, karena alasan lebih aman.

Diantara dua pilihan, wanita itu akhirnya memilih untuk dioperasi.

Semua orang berdoa agar operasinya sukses.

Hasilnya, wanita itu dapat melihat dengan jelas kembali.

Hal yang saya mau tekankan disini, seperti pada tulisan saya "Visi dari Sini", adalah kita tidak dapat mendahului nasib, takdir, dan kita harus senantiasa berdoa dan tawakkal kepada Allah swt. untuk memohon yang terbaik.

Kita dapat mengambil yang baik-baik saja dari setiap orang dan membuang kejelekan yang lain, termasuk perkataan manusia.


Try to think and act wisely.

Senin, 08 Juni 2009

Nano-nano Tur

Akhirnya aku jadi juga ikutan tur Komunitas Jelajah Budaya. Secara berkali-kali aku nggak bisa-bisa mulu, adaaa aja halangannya.

Nah, untuk acara ini aku pergi bersama temanku, Dora. Well, itu nama panggilanku padanya. Sedangkan aku dipanggil Dororo olehnya.

Kesannya? Kayak punya banyak temen baru! Hehe, padahal gak saling kenal dan males banget kenalan.

Secara orang-orang yang ikut tur bener-bener kayak orang asing di kota sendiri. Naek kereta bobrok aja pada foto-fotoan, pada bawa dan pake kamera segede-gede gaban. Yang ikut banyakan kayak artis, orang asing juga ada, orang tipi dari TPI juga nyelip-nyelip nyari berita dan ngewawancara peserta.
















Keterangan foto; salah satu peserta yang sedang diwawancara kru TPI pas lagi di Museum Pos Jakarta.

Kasiannya pas di kereta ada penjual kue moci/pia/semacam itu. Cape-cape teriak-teriak, 'Serebu, serebuuu!', kagak ada yang beli. Trus dia komentar, "Ah, orang kaya gak ada yang mau kue beginian!" Bener-bener miris deh aku, nyesss... Begitukah aku juga dipandangannya?

Habis, emang gile beneran, apalagi gerombolan anak muda yang berdiri di depanku. Ngomongnya udah tentang luar negri aja, secara bawaannya juga blekberi. Dandanannya? Beuh, mau ikut tur panas-panas di Jakarta apa mau shopping di mal, sih?

Pemandunya kayak uler. Dalam sekejap mata udah ngilang entah dimana. Ngeduluin kita berdua gitu, yang asik mengambil foto menghentikan waktu. Jadi kita bolak-balik ketinggalan, ngejar-ngejar tuh uler ampe ngos-ngosan.

Sadis ih, pas pisah di Gereja Ayam, kita berdua melongo aja. Gak tau jalan pulang.
Untungnya ingatan kuat karena dekat Pasar Baru, tempat belanja. Yah, mampir-mampir lah dulu...

Kelaperan nih. Trus naek busway ke Blok M langsung pesen roti cane kesukaanku di warung bawah terminal bis. Hmmm....nyummmyyy....













Btw, itu foto pas kita lagi ngumpul di Museum Bank Mandiri. Banyak kan yang ikut...
Itu baru satu grup loh! Hehehe


Malam hari, waktunya nulis diari. Tentang perjalanan hari ini (kemarin maksudnya).

Nah, pas aku terkantuk-kantuk tengkurap sambil nulis di lantai, sekitar jam setengah sepuluh, si Dora nelpon.

Kaget dong, so pasti.
Dia malah tanya, apa aku sekitar jam setengah sembilanan nelpon dia apa enggak. Lha?
Ternyata, ada temen cowoknya yang nelpon ke hpnya, tapi Dora bilang "Halo, halo", gak ada jawaban. Malah kemudian ada suaraku bilang gini, "Aku masih di bis, nih!"

Lah, kan aku udah nyampe rumah jam setengah tujuh malem, dan gak nelpon dia sama sekali.

Dora kagetnya ngalah-ngalahin aku.

Wah, ini ada satu lagi kejadian bagaimana suara indahku ditiru-tiru dan dikopi-kopi, entah sama siapa~atau apa...

Kamis, 04 Juni 2009

Gereja Ayam

















Lanjut lageee, saya mau cerita seputaran daerah Pasar Baru, Jakarta.

Sightseeing yang bisa dijelajahi dengan berjalan kaki dan sepaket dengan Pasar Baru selain kantor berita Antara dan Gedung Kesenian Jakarta adalah Gereja Ayam.

Gereja Ayam? Hm, memang begitulah si tour guide menyebutnya. Gereja ini milik orang kristen, jadi tidak tampak adanya lukisan maupun patung-patung. Tapi yang pasti, gereja ini peninggalan Belanda lho... Sampe batu tulis berbahasa Belanda aja masih ada di sana. Melihat kondisi keseluruhan situs ini bisa dikatakan bahwa situs bersejarah yang satu ini terawat baik.

Gereja ini termasuk dalam Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) dan merupakan bagian dari GPI (Gereja Protestan Indonesia) yang dulunya bernama Indische Kerk. Nama gereja ini sendiri adalah GPIB Pniel Pasar Baru.



















Kami diizinkan berkeliling di dalam, tidak terkecuali orang muslim. Tidak satupun jemaat kami lihat pada hari itu, meskipun hari minggu. Pengurusnya bilang, tempat ini jarang digunakan. Ooh ...

Nah, kenapa namanya ayam? Konon ceritanya itu benar-benar berasal dari patung ayam yang yang ada di sana. Lho ada patung? Hihi, tentu saja. Sebab ayam tersebut berada pada kompas penunjuk arah angin yang terdapat di bagian pucuk atap gereja.

Selasa, 02 Juni 2009

Tebak Gender

















Ahahahaha, ini foto saya pada waktu masih kuliah. Iseng-iseng buat pada waktu pagi hari dan belum mandi. Lokasinya di daerah Pondok Hijau, kawasan perumahan di Jalan Sersan Bajuri, Bandung dong....

Pemandangan di Pondok Hijau ini sangat indah, karena tanahnya landai dan berbukit-bukit. Pohon-pohonannya gede-gede dan berkesan, hehe. Saat di foto itu sebelah saya adalah tebing yang lumayan tinggi.