Selasa, 05 Oktober 2010

Matsuri Hari Hujan



















Selamat datang Oktober Fest!!!!

Kalau Jerman setiap bulan Oktober pasti kirim pengumuman atau poster gede-gede buat dipajang di kantor saya untuk memberitahu bahwa negara mereka mengadakan festival yang bernama Oktoberfest. Oktoberfest sendiri adalah nama sebuah festival dua-mingguan yang diadakan setiap tahun di München, Bayern, Jerman, pada akhir September dan awal Oktober. Festival ini merupakan salah satu acara paling terkenal di kota ini dan juga merupakan festival terbesar di dunia dengan sekitar enam juta pengunjung setiap tahunnya. Kota-kota lain di dunia juga mengadakan festival-festival dengan menggunakan festival di München ini sebagai model, bahkan menggunakan juga nama Oktoberfest.

Namun kali ini Nona tidak berniat membahas Oktoberfest-nya orang Jerman, tetapi membahas Matsuri-nya orang Jepang.

Matsuri (祭?) adalah istilah agama Shinto yang berarti persembahan ritual untuk Kami. Dalam pengertian sekuler, matsuri berarti festival atau perayaan di Jepang. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut kunchi.

Berbagai matsuri diselenggarakan sepanjang tahun di berbagai tempat di Jepang. Sebagian besar penyelenggara matsuri adalah kuil Shinto atau kuil Buddha. Walaupun demikian, ada pula berbagai "matsuri" (festival) yang bersifat sekuler dan tidak berkaitan dengan institusi keagamaan.

Semua informasi diatas didapatkan dari wikipedia.



















(Keterangan foto: Semacam sesembahan yang ada botol ijo kayak botol arak yang tulisannya "Kakurei Daiginjo")

Nah, ceritanya si Nona ini akibat keisengannya ngaku-ngaku anak pejabat Jepang ke Kedutaan Jepang, maka rajinlah dia dikirimi majalah Jepang. Edisi khususnya kemarin membahas tentang perayaan Matsuri yang diselenggarakan selama seminggu penuh.

Jiaaahhh.....!!! Jijingkrakan saking senengnya pingin dateng. Angin keberuntungan kemudian berhembus dengan baik. Nona diantarkan mobil kehormatan (+ dibayar pula) untuk mengambil tiket untuk masuk ke acara penutupan perayaan yang jatuh pada hari minggu kemarin.

Inginnya menikmati plus kipas-kipas kepanasan pake kipas Jepang yang diberikan pada pengunjung, tapi apa daya, hujan turun terus tiada berhenti sejak pagi di arena diselenggarakannya matsuri.

Salah satu grup tari-tarian Jepang yang ditarikan oleh orang Indonesia ada yang berhasil saya ajak untuk foto bersama seperti di bawah ini. Mereka tetap semangat berkegiatan meski mendung masih menggelayut dan hujan tak juga reda.


















Disekitar panggung pertunjukan untuk Bon Odori maupun konser musik band Jepang "Galaxy", ada stand-stand makanan dan serba-serbi Jepang mengelilingi lapangan tempat acara.

Saya menyempatkan berkeliling karena rugi deh kalau nggak nyobain dan ngeliatin semua serba Jepang di saat itu.

Stand yang ada kebanyakan stand makanan Jepang. Menunya juga bervariasi. Bingung memilih akhirnya pilihan saya jatuh pada Takoyaki, sejenis bola-tepung-isi gurita, dengan cocolan saus tomat dan mayonaise. Lumayan mengenyangkan, dan cukup murah dihargai Rp. 10.000/1 kotak isi 5 bola takoyaki.

Belum pernah nyobain & gak tau gimana rasanya gurita?
Dulu saya pernah berbulan-bulan makan makanan Korea. Salah satunya adalah semacam sup yang bernama Jeongol (전골), sup tradisional Korea yang pedas, isinya terdiri dari makanan laut dan sayuran. Nah, salah satu isi makanan lautnya adalah gurita kecil (nakji). Rasanya itu, kalau dibayangkan kayak makan sendal jepitnya sendal swallow, amit-amit alot kayak karet.

Tapi takoyaki yang dijual ini kayaknya bohongan, daging guritanya kayaknya diganti daging filet ayam deh, udah gitu cuma kotak kecil ditengah bola telor-tepung

Selain stand makanan, yang juga banyak dijual disana adalah stand pernak-pernik. Entah itu utsukushi, gantungan kunci, geta/sendal, tas, dompet kecil warna-warni, bahkan ada juga yang jual baju perayaan, dan baju yang motifnya mirip yukata, khasnya musim gugur nee....bagus banget.

Walhasil karena harganya murah, jadi deh saya beli baju jepang motif bunga sakura merah muda berlatar hitam pekat. Baju ini saya dapat hanya Rp. 50.000 saja dan asli dari Jepang! Bisa saya kecilkan ukurannya, lalu mau saya pakai untuk kuliah atau kerja sehari-hari deehh......



























Saya menemukan stand permainan tebak peta. Dengan merujuk pada nomor undian, saya diberi pertanyaan berdasarkan gambar peta buta yang harus saya jawab. Waktu itu pertanyaannya tentang sebuah jalan terowongan yang baru saja dibangun dekat bandara. Wah, serunya saya bisa jawab, akhirnya saya dapat hadiah berupa tas karung dari JICA, haha, lumayanlah....

Acaranya seru juga, selain konser dan pertunjukkan juga ada lomba cosplay. Itu loh, costum player, yang mengambil kostum tokoh-tokoh, baik manga atau anime Jepang. Lucu juga, ada model-model kartun jalan-jalan. Tadinya saya juga mau ikutan meramaikan suasana matsuri dengan mengenakan yukata seperti foto beberapa anak di bawah ini, tapi akhirnya saya mengurungkan niat karena cuaca yang tidak kondusif untuk berpakaian ribet-ribet.
























Well, senangnya lagi, saya bertemu dengan teman-teman kuliah saya dulu. Mereka sedang membantu si orang Jepang di salah satu stand untuk menjaga stand. Mumpung mereka ada disana, tak lupa saya memanfaatkan kesempatan itu untuk berfoto bersama kedua orang Jepang tersebut.

What a wonderful moment!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar