Rabu, 20 Oktober 2010

Berakit-tidak sakit


















Dear kalo ada yang bilang berakit-rakit sama dengan bersakit-sakit, itu tidak benar yaa...

Karena saya sudah membuktikan sendiri dengan menaiki rakit (sewa seharga 50rb *damn*). Memang awalnya agak menakutkan karena rakitnya goyang-goyang dan oleng. Tapi ternyata, sungai yang saya seberangi itu cuma sedangkal pinggang orang dewasa! Jiaaahhh... itu sungai apa banjir, cuma sepinggang ...














Saya menaiki rakit dalam rangka mengunjungi tempat wisata, di Garut again...

Gak kuatnya karena saya bersepatu dengan heels! Walaupun cuma 3 cm, kerasa nyut-nyutan pegelnya. Sempet pula si heels saya itu nyangkut di sela-sela bambu rakit.





















Para penduduk di sekitar sini juga ada yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Ergh, nelayannya mungkin bukan ikan ya.. atau bisa juga sejenisnya, misalkan ikan pepetek.

Nah, ikan apa pula itu? Dalam perjalanan pulang, saya sempatkan beli ikan yang sudah digoreng kering ini. Bentuknya kecil-kecil sebuku jari tangan dan pipih. Menurut teman saya yang berkecimpung di dunia perikanan, ikan pepetek itu adalah ikan sampah yang ikut terjaring disaat orang sedang menjaring ikan yang besar sebagai target utama. Jadi si pepetek ini gak sengaja ikut masuk ke dalam jaring ikan nila, misalnya...

















Anyway, perjalanan dengan rakit ini membuat saya bisa menyaksikan sunset yang subhanallah indahnya... di sebuah pedesaan nun jauh di Garut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar