Selasa, 30 Juni 2009

Film Robot


Setelah satu tahun lamanya, akhirnya aku menginjakkan kaki lagi di bioskop. Filmnya Transformers.

Judulnya rasanya gak asing ditelinga.

Beuh, bagi para pecinta film, rasanya sayang untuk melewatkan film yang diproduseri Spielberg ini. Nah, aku mau cerita mengenai keakrabanku sama film ini.

Alkisah pada tahun 1994, kalau gak salah sebelum era Candy-candy, KBH RX, mobil Tamiya, Gundam, dan Magic Knight Rayearth diputer di RCTI, si Transformer ini diputer duluan. Tepatnya, setiap hari minggu jam setengah sembilan, setelah film Doraemon pada jam delapannya. Kebetulan pas aku kelas 4 SD. Durasinya setengah jam. Hem, setelah habis film itu kupikir yang merajai adalah kartun Dragon Ball hingga bertahun-tahun sampe sekitar tahun 2000-an. Tapi aku rada lupa, setelah, atau sebelum era film kartun berdarah-darah n sadis, Saint Saiya.

Yang jelas, ni film oke banget. Baik sebagai kartun maupun film layar lebarnya. Ikon-nya tetep mengusung mobil seperti truk peti kemas tanpa peti kemas dan papannya. Warnanya pun sama, tetep khas; merah dan biru yang paling aku inget.

Aku gak inget apa mobil itu (Optimus Prime) juga ada pemimpinnya, seperti versi layar lebarnya.

Cerita layar lebarnya?

Khas Spielberg. Efek khusus yang dahsyat dan pengaturan point of view yang kebanyakan pake mata kodok dan close up. Endingnya dibuat happy ending, tanpa ada pemeran penting yang mati. Sang lelaki kembali membawa kemenangan pada gadisnya setelah menyelamatkan dunia. Tokoh figuran/penggembira jadi pemecah kebekuan dan kekakuan film dengan tindakan heroik konyol dan tololnya. Well, tapi kesimpulannya film ini oke banget ditonton kala jenuh, hehe.

Hm, sudah lama juga aku vakum dari dunia perfilman. Semenjak Spielberg jadi idolaku, aku menjadi produser untuk beberapa film independen. Hasilnya?

Meledak dong....

Bertransformasi jadi nilai A, di bangku kuliah dulu, waktu aku masih muda.
Hahahahahahaha

1 komentar: