Senin, 02 Agustus 2010

Anak Jalanan

Berhubung saya masih berkutat dengan perjalanan menggunakan angkutan massal masyarakat, kadang-kadang saya melihat dan menyaksikan kejadian/peristiwa yang tidak bisa saya resapi hikmahnya kalau saya membawa mobil sendiri.

Kisah ini tentang anak-anak yang berkeliaran di jalan yang disebut sebagai anak punk.

Menurut Wikipedia, anak punk dijelaskan sebagai berikut.
Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.

Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Sudah beberapa kali saya menemukan segerombolan anak punk di pinggir jalan yang jumlahnya puluhan. Karena selama kurang lebih 30 menit saya berkendara, saya berkesempatan melihat anak punk itu di sepanjang jalan yang saya lalui, amazing!

Saya tidak menganggap anak punk itu sebagai anak yang berperilaku kriminal. Bagaimana pun, saya ingin mengapresiasi mereka. Secara, saya juga suka seni, dan saya menganggap gaya berpakaian mereka adalah seni juga, hehehe.

Bila saya kebetulan berpapasan dengan anak-anak macam begini sepanjang perjalanan, saya langsung men-cap hari itu sebagai Hari Punk, dan saya senang sekali melihat anak-anak kecil dan remaja yang notabene berbusana serbahitam itu tumpah ruah di sepanjang jalan.

Suatu hari pergi-pulang kuliah, hari Sabtu, saya menemui Hari Punk. Sepanjang jalan saya membuka mata lebar-lebar dan menikmati pemandangan :-)

Sewaktu pulang ada kakek-kakek tua renta yang naik angkot yang saya naiki. Kakek itu kesulitan berbicara mengenai tempat tujuannya. Ketika sampai di daerah Victor, kakek itu ingin turun dari angkot. Sopir angkot kewalahan dan merasa kesal dengan keberadaan kakek-kakek tersebut.

Kami berhenti tepat dekat gerombolan anak punk di pinggir jalan. Tidak bermaksud was-was sih, tapi saya kasihan sekali dengan kakek yang seperti tidak tahu tujuan/rumahnya ini.

Tiba-tiba, salah satu anak punk menghampiri angkot kami dan membantu kakek itu keluar angkot. Dia juga bertanya kemana kakek itu mau pergi. Belum sempat ditanggapi, sudah ada orang yang menjemput kakek itu.

Saya tercengang, dan sekaligus malu. Anak punk dengan sigap membantu kakek yang tidak berdaya itu. Kemudian saya berpikir, kadang-kadang penilaian negatif orang terhadap anak punk tidak sesuai juga dengan kenyataan yang saya temui. Hmm...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar