Selasa, 07 September 2010

Penulis





Sebenarnya saya paling malas diinterupsi kalau lagi asyik-asyiknya ngerjakan pekerjaan saya di kantor apalagi kalau tujuannya gak penting-penting banget. Uh~ minta dilewat dee...

Namun kemarin itu ada satu kejadian yang membuat saya jadi berpikir tentang passion saya.

Apa itu passion? Banyak tulisan tentang passion yang udah ditulis. Intinya lentera jiwa, itu aja. Apa yang bisa menjadi penerang dan cahaya yang melingkupi diri. Cahaya bersumber dari Illahi, jadi apabila Allah berkenan memberikan cahayanya, salah satunya dengan mensyukuri diri. Bagaimana cara mensyukuri diri? Menjadi dan menerima diri apa adanya, dengan memenuhi passion kita. Hehe, mungkin ya.

Nah, kembali lagi ke interupsi saya waktu itu. Itu adalah permohonan orang dari departemen lain untuk meminta tolong sama saya menuliskan undangan. Menuliskan undangan! Ya, cuma nama orang yang dituju. Tapi kenapa harus pakai saya, sih?! Ternyata, karena undangan itu ditujukan untuk orang-orang penting yang akan diundang dalam acara German-ASEAN Conference yang dilangsungkan di LIPI, Jakarta.

Hayah, hayah... Sampe udah lupa ya kejadian diminta tolong itu. Trus, mendadak kemarin datang amplop berisi uang dengan jumlah lumayan untuk THR di meja kerja saya. Omaigat! Ada juga orang nganter duit buat saya lebaranan, Alhamdulillah ... begitu pikir saya. Everything I touch is success! Prosperity is every where, sampe meja kerja saya!

Ternyata uang tersebut sebagai tanda terima kasih karena saya telah membantu dalam acara konferensi tersebut. Membantu menuliskan undangan, maksud saya. Kemudian saya jadi berpikir, dari kecil sampe besar ini saya suka menulis. Entah orang bilang apa saya nggak ngaruh. Lalu saya jadi menebak-nebak, apa ini passion saya yang tersembunyi?

Mungkin juga. Yang jelas, dengan ini saya menjadi mempertimbangkan kembali akan banyak hal dalam hidup saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar