Kamis, 17 Juli 2014

Produk khas Indonesia favorit

Beberapa produk khas Indonesia yang saya paparkan di bawah ini adalah produk asli Indonesia yang saya sukai dan selalu saya gunakan karena keunikan dan kekhasannya dari berbagai macam daerah di Indonesia.
1. Batik Madura . Batik Madura adalah salah satu bentuk seni budaya khas Indonesia. Batik tulis Madura banyak diminati dan populer dengan konsumen lokal dan internasional. Dengan bentuk dan motif khas batik tulis Madura memiliki keunikan sendiri untuk konsumen. Berbagai gayanya unik dan bebas, mereka masih mempertahankan produksi tradisional, yang ditulis dan diolah dengan cara tradisional. Kebanyakan orang mengenal batik tulis Madura dengan karakter yang kuat, yang dicirikan dengan warna yang berani (merah, kuning, hijau muda). Tapi jarang yang mengetahui bahwa batik Madura telah memiliki lebih dari seribu motif dan paling terkemuka di pasar batik di Indonesia maupun mancanegara. Sejarah mencatat produsen batik Madura yang cukup terkenal. Apa yang membuatnya menjadi seperti itu, mungkin karena komoditas tersebut merupakan bagian integral dari tradisi masyarakat mereka sendiri. Pada dasarnya, batik dengan berbagai bentuk dan pola, apakah itu batik Madura, batik pekalongan, batik Jawa, batik jogja, solo batik dan batik-batik daerah lain dengan budaya tinggi adalah karya seni yang perlu dipertahankan, dilestarikan, dikembangkan sehingga menjadi aset berharga bangsa ini di mata internasional. Di Pulau Madura sendiri sudah sejak lama dikenal sejumlah sentra kerajinan batik. Misalnya di Kabupaten Pamekasan, sejak zaman dulu banyak perajin dan pengusaha batik bermukim dan mengembangkan usaha batiknya di wilayah tersebut. Sampai saat ini Kabupaten Pamekasan dikenal sebagai salah satu sentra industri kerajinan batik di Pulau Madura. Karena, dibandingkan dengan kabupaten-kabupten lain di Pulau Madura, Kabupaten Pamekasan inilah yang paling banyak dihuni para perajin dan pengusaha batik. Tradisi mengenai kain batik yang tertanam cukup kuat di kalangan masyarakat Madura telah membuat budaya membatik dan memakai kain batik terpelihara dengan baik di kalangan mereka. Bahkan ketika kain batik belum sepopuler seperti dewasa ini, masyarakat Madura tetap memproduksi dan mengenakan pakaian batik, karena batik merupakan bagian dari adat dan budaya mereka sehari-hari.
2. Kain tenun suku Baduy. Kain tenun asli suku Baduy, yang berdiam di pelosok Provinsi Banten, tergolong semakin langka untuk didapatkan. Apalagi, kain tenun ini adalah hasil tenunan suku Baduy Dalam yang sejak ratusan tahun lalu memutuskan hidup mengisolasi diri dari dunia luar dan modernisasi. Kelangkaan hasil tenunan itu disebabkan jumlah populasi Baduy Dalam yang semakin sedikit. Kekinian, warga Baduy Dalam hanya tersisa 1.200 jiwa. Selain itu, keengganan generasi muda mereka untuk menenun juga menjadi masalah tersendiri bagi pelestarian kain tenunan. Tenun Baduy memang belum setenar tenunan dari wilayah lainnya di Indonesia, seperti tenun songket. Padahal, tenun Baduy tak kalah uniknya dengan kain khas Nusantara lainnya dan disukai hingga ke mancanegara. Sejumlah komunitas tenun nusantara pun mulai melirik tenun Baduy untuk dijadikan bahan baku fashion. Tenun Baduy yang memiliki kekhasan unik baik dari segi bahan maupun warnanya, ternyata juga sudah pernah masuk ke pasar Eropa dan Timur Tengah. Walaupun kuantitas yang dipasarkan ke Eropa dan Timur Tengah masih tidak sebanding dengan permintaan pasar. Namun melihat kenyataan demikian temyata tenun Baduy asli Banten banyak digemari di mancanegara.
3. Pembatas buku Wayang Kulit. Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'MaHyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balikkelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat. Ini adalah souvenir bernama pembatas buku wayang kulit. Disebut demikian karena memang souvenir ini berfungsi sebagai pembatas buku, berbentuk wayang, dan berbahan dasar kulit. Dari namanya saja, tidak perlu dijelaskan bahwa souvenir berbentuk wayang ini penuh dengan kesan Indonesia, sehingga tidak berlebihan jika souvenir ini dikatakan sebagai souvenir unik, klasik dan tradisional.
4. Lulur badan. Sebenarnya perawatan tradisional Indonesia sudah sangat modern. Sebut saja lulur, yang sama dengan body scrub. Perawatan ini fungsinya untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang kasar agar sel kulit kembali bersih dan bisa bernafas. Lulur terbuat dari bahan bahan alami, bisa berupa ekstrak rempah boreh (tepung jahe, tepung kencur, tepung kayu manis, tepung gandum, merica hitam, olive oil, aquadest, sari bunga cengkeh), rumput laut, stroberi, bengkuang, bunga melati, cempaka, cendana, madu, lemon, alpukat, lavender, kopi, kelapa, coklat, frangipani (bunga kamboja), lidah buaya, wortel, susu, temulawak, temugiring, pepaya, tepung beras putih, kelapa dan kunyit. Indonesia dikaruniai anugrah sebagai negara tropis yang kaya dengan bahan-bahan untuk membuat lulur. Tidaklah mengherankan apabila perawatan lulur di spa Indonesia terkenal di mancanegara, selain dengan keindahan alamnya yang mengundang turis asing untuk datang.
5. Bandrek. Bandrek adalah minuman tradisional khas Jawa Barat yang bahan dasarnya terbuat dari gula merah dan jahe. Selain gula merah (aren) dan jahe, juga sering ditambahkan bahan rempah-rempah yang lain untuk bahan pembuatan bandrek sehingga menghasilkan rasa dan aroma yang menggugah selera dan memberikan efek hangat pada tubuh. Bandrek akan terasa nikmat apabila diminum dalam keadaan panas atau hangat. Minuman ini cocok diminum di daerah-daerah yang beriklim sejuk atau daerah pegunungan. Cara pembuatan bandrek inipun termasuk mudah. Cukup dengan menggodok bahan-bahan tersebut (gula merah (yang sudah dihaluskan), jahe dan rempah), sampai semuanya larut, lalu disaring kemudian siap dihidangkan dalam gelas kaca atau cangkir. Tambahkan kelapa untuk menambah nikmatnya. Sekalipun mudah, tidak semua orang sempat untuk membuatnya. Saat ini sudah ada minuman Bandrek dalam bentuk kemasan guna memudahkan konsumen mendapatkan Bandrek dengan kualitas modern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar