Selasa, 06 April 2010

Valentjia (1)


Yuhhuuuuu.... Singapore, I'm back!!!

Ceritanya sebenernya dari bulan Februari lalu, lengkap dengan cerita mengenai pedang dan bunga. Namun, karena satu dan lain hal, maka sekaranglah saya baru bisa cerita.

Entah mengapa saya berjodoh lagi untuk ke Singapura, pas dengan waktunya imlek (Xin Tjia) dan valentine pula. Makanya, teman satu grup mengatakan "Edisi Valentjia" (Valentine + Xin Tjia). Kok ya bisa pas waktunya... Bertambahlah rasa bersyukur saya, sebab saya bisa mengetahui kebudayaan orang lain tapi bukan budaya Islam. Mengapa? Ya... saya nggak kebaayang aja, mungkin sedih juga, kalau misalnya saya mesti menghabiskan hari raya Islam saya di luar negeri dan jauh dari orang-orang yang saya sayangi (keluarga).

Keberangkatan kali ini malam, selepas kerja, sebenernya highly not recommended banget sih pergi ke Singapura malem-malem. Rugi waktu, eksplor tempat wisata dan pertokoan gak bisa karena udah pada tutup, MRT udah nggak beroperasi, taksi kena tambah cas harga malam hari, udah gitu, check in hotel/apartemen juga udah rugi sehariiii. Tapi secara kepergian kali ini dibayari + uang saku, jadi ya Alhamdulillah banget.

Keesokan harinya, kami udah jalan-jalan dengan shuttle bus+sopir yang kami sewa. Mahal juga, tapi irit dan asik kalo banyakan.

Perjalanan seperti biasa, mengunjungi tempat sunah pas ke Singapore; Bugis Street. Haha, kami ingin melihat suasana Xin Tjia di sana. Ditepat ini suasana tahun baru Cina amat terasa, dari mulai hiasan lampion sepanjang jalan, barang-barang yang dijual, dan ada patung kaisar gede warna merah di tengah jalan yang bisa berputar-putar.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke daerah Arab Street, dan kami solat dhuhur + ashar di sana, di masjid Sultan.

Asyiknya, banyak toko-toko arab di sini yang menjual barang-barang murah. Saya pun sukses membawa pulang pashmina hanya seharga 2 SGD/Rp. 14.000 dan menyeruput es kelapa segelas besar seharga 1 SGD/Rp. 7000.

Mana foto-fotonya? Ergh, karena satu dan lain hal....

Lanjut lagi jalan-jalan malam hari.

Kami ke kawasan yang udah pasti terkenal happening pas malam tahun baru Cina; China Town.

Salah satu kuilnya terang benderang dan baguuus sekali. Penjual pernak-pernik khas bertebaran dimana-mana, berikut dengan tumpah ruah orang di jalan raya.
















Kejadian yang paling mengesankan untuk saya adalah ketika saya nyasar dan kehilangan teman-teman di tempat ini. Dengan simcard HP yang udah pasti gak bisa dipake, buta arah plus uang pas-pasan, cukup membuat saya ketar-ketir. Hehe, namun pada akhirnya saya bisa menenangkan diri, dan menikmati acara di sekitar kuil, karena penuh keyakinan bahwa teman-teman pasti juga mencari saya.

Tak lama kemudian, saya bertemu teman-teman saya di depan kuil. Alhamdulillah... Karena pakaian kami mencolok juga; kami mengenakan kaos warna pink yang seragam, dan tingkah kami agak eye catching dibandingkan dengan warga asli (^.^)b.

Selepas menikmati gegap gempita fireworks di China Town, kami pun melanjutkan perjalanan. Dengan shuttle bus yang sama, kami kembali mengunjungi daerah Merlion. Maklum, ada teman kami yang belum pernah ke sana :-p.

Foto kali ini diambil oleh teman saya, hotel Fullerton yang indah.
















Setelah itu, kami memasuki kawasan Mustafa, untuk makan malam. Hm, sepertinya urutannya terbalik deh, haha, tapi nggak apa.

Saya lupa beli makan apa di sini, tapi yang jelas saya udah ngantuk-ngantuk juga. Tengah malam gitu lho...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar