Catatan Perjalanan ini merupakan pengalaman sehari-hari Nona Novi. Jangan lupa tinggalkan komentar yaa
Kamis, 21 April 2011
Wat Phra Kaew วัดพระแก้ว (1)
Para bhiksu di depan jalan menuju gerbang Wat Phra Kaew, dibelakangnya ada deretan penjual suvenir, hehe.
Hari kedua di Bangkok. Setelah semalam kaki digosok counterpain, hari ini gosok-sogok lotion sun block. Edan, cape tenan.
Perjalanan hari ini bakal tak kalah melelahkan karena tempat wisata yang highly recommended dari segala macam travel advisor akan kami kunjungi, Wat Phra Kaew dan Grand Palace di daerah Banglamphu. Setelah sempat bersitegang antar sesama teman, saya tidak berencana meneruskan perasaan tidak nyaman sehingga mengganggu liburan saya. Yang jelas, teman-teman Laos saya bersitegang dengan menggunakan bahasa Lao yang tidak saya mengerti, hehe.
Sekitar jam sepuluh kami berangkat. Jalanan lancar walau kami naik taksi. Perjalanan dari daerah Phayathai ke Banglamphu area dengan membayar 80 B/Rp. 24.000 saja untuk taksi argo-patungan pula.
Sesampainya disana, saya berulang kali diingatkan teman saya untuk tidak bicara sepatah kata pun begitu masuk pintu gerbang kawasan Wat. Nah, itu berguna jika kita ingin dapat masuk secara gratis,kalau enggak kita harus bayar tiket 350 B/Rp. 105.000.
Jadi, tips masuk gratis ala saya adalah sebagai berikut.
1. Yang paling penting: punya tampang Chinese kulit agak gelap/kuning (turunan), Javanese, Sundanese atau Bataqnese, beberapa suku berkulit sawo matang Indonesia acceptable juga kok. Yang tidak bisa tertolong adalah kulit hitam (negro) dan kulit putih banget (bule).
2. Pakai baju biasa ajah, yang penting nggak ketat, norak (eye catching), dan menyerap keringat. Sendal yang sopan juga bisa dipake (nanti juga harus dicopot)
3. Masuk melalui pintu gerbang utama deket taman burung dara. Masuk jangan bersama-sama rombongan yang lain, pokoknya hindari keramaian (justru).
4. Masuk pintu gerbang, hindari loket tiket dengan berjalan memutar. Begitu masuk komplek, langsung ambil jalan kiri yang sepi, jangan jalan lurus bersama dengan turis. Di area jalan sebelah kiri ini banyak mobil-mobil diparkir oleh yang empunya.
5. Di depan pintu gerbang, please don't say anything.
Bagi yang beragama Budha, boleh mencoba ikut berdoa di depan altar begitu kita masuk. Coba berperan sebagai orang bisu dengan menyodorkan uang 100 B kepada penjual peralatan berdoa. Aslinya sih peralatannya seharga 20 B saja, tapi daripada ketauan nggak tau harganya. Peralatannya meliputi bunga (lotus kayaknya), lilin kecil, dupa 2 biji, dan kertas emas yang harus ditempelkan di patung Budha mini di di samping altar.
Begitulah tipsnya, hehe, silakan dicoba.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hi, Nov... Mau tanya, itu masuk ke Grand Palace pake trik diatas bener bisa yah? Minat nih untuk mencoba (abis tiketnya mahal tenan), tapi takut ketauan... :D
BalasHapusIya, tiketnya mahal, bisa dicoba dgn cara itu, nggak usah liat kiri kanan pokoknya nggak mencurigakan :D
BalasHapus