Di postingan yang lalu saya sudah mengungkit tentang pengalaman ber-Malaysia. Kali ini saya juga masih ingin mengupas Belajar Malaysia-nya saya.
Masih tentang tulisan dan menurut teman saya yang tinggal di Malaysia (asli Indonesia), pertama kali dia datang ke Malaysia, yang eye catching buat dia adalah tulisan-tulisannya. Ya iyalah, secara baca petunjuk jalan juga pake tulisan.
Beberapa contohnya seperti foto-foto di bawah ini. Cukup menarik memang. Foto ini ada yang diambil di bandara, dan dua foto lagi diambil dari pinggir jalan.
Sewaktu kami dalam perjalanan ke twin tower, kami juga melewati institut yang berada di pinggir jalan. Menarik, karena ada berbagai macam bendera dari berbagai negara yang terpajang di situ. Bukan di tiang bendera, melainkan di tembok gedungnya.
Makan malam kami makan di Bintang Walk, dengan bermacam-macam resto yang tumpah ruah di jalan. Saat itu menunjukkan pukul 10 malam dan semua mal sudah tutup. Saya makan hanya dengan roti cane seharga 1 RM (Rp.3000) dan minum Barley Ice seharga 3 RM (Rp.9000).
Sarapan pagi kami dapatkan dari hotel tempat kami menginap. Nyammi... sarapan seharga 7.9 RM (kira-kira Rp.22.000) pun mengisi penuh perut saya.
Pagi-pagi sewaktu kami sedang berjalan-jalan menunggu teman kami menjemput, kami memutuskan untuk kembali ke hotel tempat kami menginap karena tidak satupun toko/mal buka pada pagi hari itu (sebelum pukul 9). Dalam perjalanan pulang, rupanya kami tersesat di gang-gang. Banyak pemandangan yang tidak saya duga yang membuat saya lebih bersyukur. Tidak semua terlihat mewah, beberapa bagian kota terlihat kumuh dan memprihatinkan, begitu pula pengemisnya. Sehingga terlontar sebuah pertanyaan ke kepala saya? "Siapa kamu?". Saya baru menyadari bahwa saya turis, dan saya langsung mensyukuri bahwa dibalik semuanya, saya masih diberi rezeki dan kesempatan untuk menjadi turis dan bepergian ke negara lain.
Mungkin... para penduduk Malaysia pun banyak yang tidak bisa bepergian ke mana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar