Snaking through sleepy tea plantations and terrace fields, the road over the 1500m-high Puncak Pass between Bogor and Cianjur rolls through some of West Java's most sensational scenery (paragraphs was taken from Lonely Planet book)
Highlands ini adalah judul karangan saya, aslinya album fotonya bernama The Lush-Tea Carpeted Hills, alias kebon teh dalam bahasa kerennya.
Dulu saya sudah pernah berkunjung ke kebun teh ini bersama teman-teman sekantor, kali ini saya mengunjunginya dalam rangka outbond teman-teman kuliah, yiiihhaaaa....
Dengan yang ini berarti udah kali ke 3 saya mengunjungi Gunung Mas. Sebetulnya saya nggak mau banget ikut acara ini pada awalnya, secara rencana saya mau ikutan paralayang di tempat ini gagal total karena fully booked. Lantas saya bertekad dalam hati saya, biaya outbound Rp. 200rb harus menjadi sesuatu yang dapat saya ambil dari tempat ini!
Namanya outbound, sebenernya kami hanya tur keliling kebun teh, diselingi beberapa permainan yang nggak banget deh pokoknya, tapi untungnya saya nggak terlalu ambil pusing.
Melewati jalan setapak yang berliku dan rumah penduduk cukup menguras tenaga juga. Dengan melihat rumah-rumah penduduk dan penduduk asli, kekesalan saya berubah sertamerta menjadi kekaguman.
Biasaa... menghadapi hal-hal yang nggak sesuai rencana, saya otomatis menambahkan bumbu lebay atau romantis agar saya bersyukur dan terhibur. Yah, lalu saya bayangin aja lagi jalan-jalan di luar negeri, wild east dan ketemu sama penduduk asli Vietnam *lho, seperti nenek di bawah ini.
Saat istirahat makan, seorang teman saya membeli belati asli kerajinan penduduk setempat. Hehe, inilah the other side of me...
Hal yang juga ingin dilakukan adalah meniup bunga rumput dan difoto. Keren sekaligus romantis menurut saya. Diiringi lagu Lemar "Weight of the world" di earphone, udara sejuk, angin berhembus kalem dan langit mendung, ahayyy...
Akhirnya kami harus pulang. Sebelumnya, aku sempat mengambil foto scene yang menurutku 'cool' ini (^.^)b
Tidak ada komentar:
Posting Komentar