Catatan Perjalanan ini merupakan pengalaman sehari-hari Nona Novi. Jangan lupa tinggalkan komentar yaa
Kamis, 11 November 2010
Mas Barry Datang
Lagi-lagi saya kali ini dapat keberuntungan kehormatan, untuk bertemu muka dengan presiden Amerika Serikat, Barrack Obama. Kali ini dalam acara kuliah umum/pidato kepresidenan di kampus Universitas Indonesia, Depok.
Acara dan undangannya bertepatan dengan ulang tahun saya yang ke 25 (hm, udah tua, ya...). Saya beserta rombongan berangkat dengan bis ke tempat tujuan.
Sesampainya di lingkungan kampus UI, kami dicegat satuan pengaman presiden atau semacamnya untuk proses screening yang pertama, yaitu pemeriksaan pada bis yang kami tumpangi.
Selanjutnya kami turun dari bis di tempat yang telah ditentukan. Ketentuannya, kami tidak boleh membawa barang-barang selain pocket camera dan handphone. Otomatis di hari yang masih pagi menjelang siang kami tidak merasa kepanasan, namun ternyata proses screening tidak berhenti pada satu proses saja.
Kami mengantri untuk proses screening yang kedua. Antriannya itu, MasyaAllah, seperti kami mengantri untuk menonton konser! Bertumpuk-tumpuk+kepanasan dijemur kayak bikin ikan asin *keringetan*
Setelah berjam-jam di antrian, sampailah kami ke depan alat screening yang dijaga paspampres (secret service-nya AS). Buset, tegang juga. Secara badan mereka gede-gede gak kayak badan orang Indonesia.
Hahaha, setelah lolos segala macam proses screening, kami-khususnya saya masih menghadapi tantangan lainnya. Yaitu ngantri di toilet portable.
Amit-amit deh.....
Segala macam bentuk dan lokasi toilet pernah saya coba kecuali toilet di sawah dan toilet portable!
Bentuknya kayak telephone box, warnanya biru cerah, isinya satu toilet duduk untuk masing-masing box. Nah, kami harus mengantri juga disini. Hadooohh..... isinya itu lho. Ada sih alat semprotnya, tapi nggak ada alat flush-nya!! Jadi si kotoran itu langsung dibuang-entahkemana oleh si toilet *eneg*.
Udah gitu, emang gak ada bau sih, tapi toilet itu ngingetin saya akan toilet di kereta api yang lubang pembuangannya itu langsung ke jalan (rel kereta) *hoeekk*
Akhirnyaaa...... setelah perjuangan beberapa jam, alhamdulillah kami mendapat tempat duduk di bawah panggung podium, dan bukan di tribun. Sehingga kami dapat melihat wajah Mas Barry dengan jelas.
Qiqiqi, mohon maaf kepada rekan-rekan yang terpaksa dapat tempat duduk di tribun, saya yang datang agak belakangan malah dapat tempat yang enak. Orang sabar....
Setelah itu, Mas Barry datang sekitar jam 9 lebih, dengan pembukaan singkat, mulailah ia berpidato. Oh, boro-boro saya nyimak pidatonya. Saya sibuk ngeker-ngeker kamera untuk dapat foto ini, hahaha.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar