Masih edisi Valentjia. Hari terakhir kami di Singapura adalah acara bebas, dalam artian tidak satu grup besar.
Pagi-pagi sekali teman-teman grup yang doyan belanja langsung mau melanjutkan jalan-jalan ke Vivo City, Suntec City, de-el-el, yang mana adalah nama mal semua.
Nah, saya kebetulan yang sudah puas berbelanja dengan budget sekadar oleh-oleh, dan kebiasaan saya yang udah packing di malam hari sebelum hari check out, malas ikut tur antar mal. Maka, saya dan seorang teman saya yang kebetulan punya interest sama, memilih untuk pergi ke daerah Chinese Garden.
Lokasinya lumayan jauh dari tempat kami menginap, posisi jalur MRT-nya adalah lintas utara, sedangkan penginapan kami ada di lintas tengah. Akhirnya dengan memperhitungkan waktu yang ada, pergi juga saya ke sana.
Sepanjang perjalanan jauh dengan MRT, kami melewati berbagai sudut lain kota Singapura. Ada kawasan pendidikan, industri, bahkan kawasan konservasi buatan yang kami lewati. Kadang MRT berada di bawah tanah, di atas tanah, bahkan di jalan layang (kayak kereta di TMII), haha.
Suasana di dalam MRT pun lain. Orang-orang rata-rata keluarga yang mengajak anak mereka serta, berpakaian bagus, mungkin mau mengunjungi kerabat dalam rangka Xin Tjia.
Akhirnya sampai juga kami di Chinese Garden. Bagus kah? Bagus untuk wisata taman, kata saya. Seperti Kebun Raya Cibodas di Indonesia dengan banyak bangunan serta taman gaya Cina dan lebih sedikit pohon. Di tempat ini rasanya damai luar biasa, jauh dari kesibukan orang Singapura.
Hehe, kejadian lagi, pas waktu di toilet, saya diajak bicara bahasa Cina sama karyawannya karena dikira orang Cina...
Pulangnya, kami berkejaran dengan waktu. Tapi kesan yang tertinggal ketika mengunjungi Chinese Garden, melekat di hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar