Kami sekeluarga merayakan Idul Fitri di rumah saudara kami di daerah Sosrowijan, Yogyakarta. Seusai shalat Idul Fitri di Masjid Agung Kauman, kami sekeluarga bersiap menyambut iring-iringan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta yang membawa Gunungan dari Bangsal Keraton. Tradisi ini disebut Grebeg Syawal. Tradisi Grebeg Syawal selalu mengundang banyak wisatawan setiap tahunnya, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, tidak terkecuali keluargaku. Dalam tradisi ini, sebuah Gunungan raksasa dari Keraton akan dikeluarkan ke tengah-tengah masyarakat. Gunungan adalah sesaji yang ditata mengerucut, persis seperti tumpeng. Isinya antara lain sayur mayur, kacang panjang, cabai, telur, dll.
Tradisi Grebeg Syawal merupakan simbol Hajad Dalem (sedekah) serta kedermawanan Sultan kepada rakyatnya. Inti upacara ini adalah pelepasan Gunungan yang kemudian diperebutkan oleh masyarakat. Sebelum dilepas, Gunungan terlebih dahulu diarak dari Keraton menuju halaman Masjid Agung Kauman untuk didoakan. Arak-arakan khas Keraton ini menjadi daya tarik tradisi dalam upacara Grebeg Syawal. Ada kepercayaan, bahwa jika bisa mendapatkan isi gunungan maka akan mendapatkan berkah. Maka, kami sekeluarga beserta ratusan warga pun saling berjibaku memperebutkan isi gunungan. Melelahkan, namun menyenangkan. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar