Januari di Purwokerto

Kali ini kunjungan wisata saya adalah kota Purwokerto. Mengambil jatah liburan imlek, saya beserta keluarga pun meluncur ke daerah ini.

Dari objek wisata yang saya cari di internet, Purwokerto memiliki beberapa tempat wisata alam andalan, antara lain : Baturaden, Pancuran Pitu, Pancuran Telu, Gua SaraBadak, Museum BRI, Curug Gede, Curug Ceheng, Curug Belot, Curug Cipendok, Masjid Saka Tunggal, Bumi Perkemahan Baturraden, Bumi Perkemahan Kendalisada, Telaga Sunyi, Mata Air Panas Kalibacin, Bendung Gerak Serayu, Wahana Wisata Lembah Combong, Combong Valley Paint Ball and War Games, Serayu River Voyage, Baturraden Adventure Forest. Namun, dari semua objek wisata yang ada di sana, kami hanya bisa menemukan Museum BRi yang terletak di pusat kota, kebanyakan wahana wisata alam sendiri terletak agak jauh dari kota.
















Kami menginap di salah satu hotel/penginapan yang ada di Purwokerto. Pagi-pagi setelah sarapan, saya berjalan-jalan di sekitar penginapan dan menemukan gedung kesenian yang di halamannya digelar pasar pagi.

















Bahasa yang digunakan di sini adalah bahasa Jawa dengan dialek Banyumasan atau lebih familiar dengan istilah Ngapak. Meskipun begitu, saya yang orang jawa juga masih tidak terbiasa mendengar dialek itu, hihi.

Kondisi jalan di Purwokerto sangat bagus, lebar dan halus, mungkin karena di kota ini tak terlalu banyak ada kendaraan.





















Ditempat ini, makanan yang terkenal dan patut diburu adalah mendhoan, makanan yang terbuat dari tempe yang tipis/diiris tipis kemudian digoreng dengan tepung yang diberi bumbu dan digoreng setengah matang, selain itu juga kripik tempe dan gethuk goreng. Yummy....

Kami melewatkan waktu hanya 12 jam di kota ini. Sungguh sangat singkat....






















Diperjalanan pulang, sempat kami hentikan kendaraan di pinggir jalan, dan berfoto di pinggiran sungai yang berlatar belakang gunung. Indah sekali....