Senin, 09 Mei 2011

Festival 10 Negara (1)

Yuhuu, here I comeeeeee.........

Berawal dari keisengan klik "like" pada laman organisasi-organisasi, saya bisa tau agenda bermacam-macam kegiatan yang menarik, tentunya ... ^.^

ASEAN Youth Festival ini saya temukan murni dari keisengan semata. Secara saya bukan orang deplu, sodaraan, tetanggaan, apalagi anak organisasian, hehe.

Untuk datang ke acara spesial satu hari ini, saya bela-belain ambil cuti satu hari. Dengan merayu beberapa teman saya untuk bolos 1 hari, akhirnya jadi juga kami pergi berempat.


















Tadinya, ekspektasi saya cukup besar ya. Apalagi saya udah pernah "ikutan" kegiatan yang ada bau-baunya ASEAN. Tapi ternyata... Hal yang perlu saya perhatikan sekali adalah adanya kata-kata "YOUTH". Single and simple word, but a lot of meanings. Salah satunya, karena yang menyelenggarakan adalah 'youth', maka acara dan kualitas acaranya adalah khas 'youth', hehe.

Tempat yang saya perkirakan elegan dan mewah pun, saya bilang terlalu sederhana untuk kegiatan yang bertaraf internasional. Panggungnya cukup kecil, sehingga peserta agak bersesakan di sana. Dibawah ini adalah gambaran panggung dan para peserta yang sedang menari bersama... (?)

















Tamu yang datang?
Haha, tidak tahu. Selain peserta, ada beberapa orang pejabat yang saya tidak tahu jabatannya. Yang jelas, dengan kepedean super tinggi, saya pede ajah jadi tamu dan duduk di situ, bahkan sampai memenangkan kuis singkatan ASEAN dan membawa pulang kaos bagus, alhamdulillah...



















But, the point is... Meskipun ada sedikit kekecewaan karena penyelenggaraan acara, tapi saya berhasil membawa pulang berbagai macam suvenir kegiatan, brosur bermacam-macam negara, foto-foto bagus tentunya, dan yang paling penting tentunya... Teman-teman baru dari berbagai macam negara yang asik-asik, dan masih muda, hehe.

Gaya Jawa?
















Beberapa minggu lalu, saya dan teman-teman kuliah saya datang ke acara pernikahan salah satu teman sekelas kami. Acaranya diadakan di Jakarta, dan jalannnya lumayan macet juga untuk mencapai tempat resepsinya.

Naa... gambar yang di atas itu kami berfoto bersama penari yang mengiringi pengantin masuk ke ruangan resepsi. Tapi yang nggak wajar itu, sebelum dia pakai blangkon untuk berfoto sama kami, dia pakai sanggul perempuan, ih jijay...

Ketidakwajaran lain yang kami temukan dalam pernikahan adat jawa adalah penggunaan mahkota yang bling-bling di blangkon sang pengantin pria.


















Biasanya pengantin pria itu bajunya nggak neko-neko, apalagi pakai bling-bling yang bikin "silau meeen...". Gara-gara silau itu, kami nggak bisa melihat wajah si pengantin dengan jelas dari jauh. Pikiran kami, "Bener nggak nih ini temen kami, yakin nggak salah orang?" Ahahahaha...

Ups, sorry bro, mungkin karena saya aja yang nggak update soal baju & modernisasi baju pengantin adat jawa.

Kamis, 05 Mei 2011

Nostalgia Guru Bahasa















Dari judulnya sudah jelas postingan kali ini membahas sth happend in the past. Yup, dengan didukung fasilitas internet dan laptop di rumah, jadilah saya bergerilya mencari teman-teman lama di fb (facebook.red.).

"Teman" yang saya maksud di sini adalah mantan siswa saya dulu. Sekitar 5 tahun lalu, tahun 2006, saya menjadi tutor bahasa Indonesia untuk sebuah tempat kursus bahasa. Klien saya yang pertama adalah dari deplu, yang dikirim adalah para diplomat dari negara ASEAN + 3 untuk belajar bahasa Indonesia.

Banyak hal yang terjadi selama 3 bulan kami bersama-sama, baik senang maupun sedih. Keprofesionalan jadi baur di sini, antara teman, atau klien. Kali itu saya pilih menjadi teman mereka, dan menanggung resiko tidak akan dipakai lagi oleh institusi sebagai tutor. Bagi saya saat itu, bisa berteman dengan mereka lebih berharga daripada menjadi guru mereka.

Nah, setelah kepergian saya ke Thailand yang menyisakan kenangan-kenangan, dan berhubung gema negeri ini menjadi host ASEAN tahun ini, maka saya mencari-cari lagi teman-teman lama saya.

Resistance ya, kayaknya saya masih mimpi dan masih ingin melanjutkan mimpi saja.

Biarlah, meskipun saya bukan diplomat, ada keinginan saya untuk menyatukan mereka lagi dalam forum di fb, mudah-mudahan konflik yang ada dapat teratasi dan membawa perdamaian, serta kerjasama di antara kami, para anggota ASEAN+3

Rupa Kamboja (2)

ASEAN Summit dimulai hari ini. Beberapa perwakilan dari tempat saya bekerja turut serta dalam acara itu. Hmph, mupeng juga.

Pada postingan lanjutan ini, saya masih mau memberikan foto-foto pertunjukan performing art dari Kamboja. Saya benar-benar merasakan, meskipun bahasa kami berbeda, tapi kami berada dalam satu asosiasi (ASEAN.red.). Mudah-mudahan dengan rencana pertemuan bilateral ASEAN summit antara Kamboja-Indonesia dan Thailand-Indonesia, konflik yang berkepanjangan dapat berakhir >.< *tetep

Foto tarian Kamboja selanjutnya adalah Angel dance (Te Vak Srey Sour). Saya suka yang ini karena ada adegan yang mirip Dewa bertanganbanyak-nya Hindu.




















Foto tari-tarian selanjutnya lebih ke tarian sukacita.
Mouth organ of the Suoy ethnic dance dan Kandob Ses dance (Praying Mantis dance)






































Ada juga tari-tarian yang dimaksudkan untuk melambangkan persembahan, hiiiyyy....
Buffalo ritual dance.
















Akhirnya, setengah malu-maluin, kami (saya dan teman) berfoto bersama para pemain.

Rabu, 04 Mei 2011

Rupa Kamboja (1)





















Kamboja yang saya maksud di sini benar-benar negara Kamboja. Ditengah-tengah situasi konflik berkepanjangan lagi berdarah-darah antara Kamboja dan Thailand, saya berkesempatan menyaksikan acara best ASEAN performing art featuring Cambodia.

Mungkin acara ini nggak ada hubungannya dengan konflik itu, secara, sekarang di tahun 2011 Indonesia jadi tuan rumah ASEAN. Cuma ya kok sayang aja, apalagi saya juga turut membayangkan ada warga negara atau dubes Thailand yang diundang.

Pada kesempatan kali ini, saya turut mengundang 2 orang teman saya, dari Sankeindo dan Honda. Apa hubungannya? Tidak ada, mereka teman-teman kuliah saya, haha. Berhubung saya sering senang-senang sendiri, maka kali ini saya ingin membagi kesenangan saya dan ternyata kesenangan yang dibagikan itu menjadi berlipat ganda.

Kalau pada pertunjukan yang lalu saya berhasil mendapat teman dan berfoto bersama dubes Afghanistan, kali ini saya berhasil berfoto dengan Sekretaris Umum-nya ASEAN, Pak Surin ^.^
Alhamdulillah....

















Kesan yang saya dapat dari menyaksikan acara ini: sederhana, setelah dibandingkan dengan pementasan dari negara lainnya di ASEAN. Meskipun begitu, melihat pertunjukan ini saya jadi teringat epic/mythe dari negeri sendiri yang bahkan saya tidak ketahui jelas kisahnya.

Pertunjukan favorit saya yang paling mengesankan adalah pagelaran wayang kulit dari Kamboja ini. Meskipun tidak mengerti bahasanya, menyaksikan pertunjukan ini seolah menyaksikan pagelaran wayang dari negeri sendiri, tang satu kali pun belum pernah saya saksikan *blushing.

Berburu barang di Plumpang























Dua minggu lalu saya berkesempatan untuk menjelajahi daerah panas, Jakarta Utara. Tempat yang kami tuju adalah Pasar Ular Plumpang. Saya tertarik dan langsung browsing mengenai pasar ini. Semua ini mengingatkan saya akan Amphawa floating market yang ada di Thailand, hm... really miss that place!

Pasar ini sudah terkenal akan barang-barang ekspornya, haha. mengapa disebut Pasar Ular? Ada yang menyebutkan, kerena gaya jualan penjualnya yang licik kayak ular, kriminalitas (jadul) yang terjadi, ada juga yang menyebutkan karena jalan di pasarnya berkelok kayak ular.

Whatever they say, yang jelas di Pasar Ular ini adalah tempatnya mencari barang bermerek yang diekspor ke luar negeri, atau bahkan barang impor. Barangnya sendiri bervariasi, tapi yang paling banyak di sini adalah barang fashion, seperti baju, celana, tas, dompet, topi, ikat pinggang dan sepatu. Kalau berminat cari barang bekas yang produk impor yang murah meriah, bukan di sini tempatnya. Pasar Ular ini benar-benar melayani pembeli yang tahu merek, tapi ingin membeli barang bermerek dengan harga jauh lebih murah dari barang aslinya.

Pagi-pagi kami berangkat dengan maksud mengejar kereta jam 8. Apa daya, kami tak sempat naik kereta tersebut karena kami masih beli bekal dan masih dihadang hujan yang menerjang sejak pagi hari.

Ada untungnya juga, kami akhirnya pergi dengan kereta jam 9, dengan langit yang sudah terang benderang kembali.

Sesampainya di St. Tanah Abang, perjalanan kami lanjutkan dengan bus Mayasari no. 504 (kalau nggak salah) tujuan Merak. Perjalanannya singkat, sekitar jam 10 kami sudah sampai di Plumpang, dan ongkos busnya hanya Rp. 2.500.























Lumayan, dari hasil perburuan yang cuma 2 jam, saya bisa dapat baju basic Zara Rp. 20.000, kaos Esprit warna ijo toska Rp. 25.000, kaos Lesotho garis-garis Rp. 25.000. Sebenernya saya bisa dapat training Nike hanya dengan Rp. 110.000, tapi setelah saya pikir-pikir lagi saya akhirnya nggak jadi beli, saya kan nggak terlalu butuh, haha.

Alhamdulillah-nya, saya jadi punya alternatif tempat belanja lagi ^^. Di tengah situasi krisis karena harga minyak dunia yang semakin naik dan saya ramalkan akan segera berimbas kepada harga-harga barang kebutuhan hidup yang bakal melonjak abis, saya harus pintar menyiasati acara belanja dan jalan-jalan agar tidak menguras kantong ataupun tabungan.

Perjalanan dilanjutkan dengan pergi ke daerah Pulogadung, ke tempat saudara sepupu saya. Bye-bye Pasar Ular.

Selasa, 03 Mei 2011

Presentasi Pribadi





















Postingan kali ini saya buat untuk memperingati 1 tahun saya kuliah S2, dan 3 tahun saya kerja di perusahaan yang sama, tepatnya di bulan Mei ini. Senang? Hm, entahlah.

Dosen kami seorang deputi Batan, pns yang sering membuat saya teriris miris. Dia juga termasuk orang-orang yang diwawancarai dan masuk TV berkat kasus nuklir di Jepang, hmm.



















Di akhir perkuliahan, dia memberi tugas kami untuk presentasi mengenai topik yang sudah ia tentukan sebelumnya. Nothing special, tapi berkat itu, saya dapat menemukan gaya belajar saya; yaitu dengan mendengarkan rekaman yang berulang-ulang. Sempat pula deg-degan, haha, nothing romantic, hanya berusaha menjadi diri saya sendiri. Saya mengingatkan diri saya berulang-ulang, bahwa hanya dia yang membawa rasa syukur dan peningkatan pribadi kami berdua, yang pantas menjadi pendamping saya. *out of topic!




















Baiklah, ini foto sesi kami setelah presentasi, tentunya tanpa saya di sanaaaa...

Sang Kaisar

Hm, postingan kali ini saya ingin membahas film yang baru saya tonton. Film ini diproduksi tahun 2008 lalu, tidak terlalu lama memang, tapi cukup menarik dan lucu kalau digambarkan hanya dengan potongan gambar di bawah ini.

Seorang jendral besar yang tampan lagi baik hati dari sebuah kerajaan.




















Seorang petapa yang cinta damai lagi kiyut.





















Seorang putri yang nggak konsisten antara tangguh atau bodoh, haha





















Sang jenderal dan petapa-yang mantan pasukan pembantai-duel demi melindungi si putri \(^.^)/


















Finally, guess, are they lived happily ever after?




















Well, in my dream. In fact, the film maker looks like they did not want to make a happy ending story. Both two guys are died and the princess became an empress, and lead the kingdom alone. (T_T)


http://twitchfilm.com/galleries/2008/03/an-empress-and-the-warriors.php